Sebanyak 490 kilogram sampah diangkut dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Sebagian besar sampah tersebut berupa plastik makanan dan botol minuman yang dibuang sembarangan oknum pendaki.
Sampah merupakan hasil operasi bersih yang dilakukan oleh tim gabungan Komunitas Trashbag, Kementerian PMK, dan TNGGP pada kegiatan Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih Gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) selama tiga hari.
"Sejak 17 hingga 19 Septermber 2023 tim gabungan melakukan Opsih. Total sampah yang berhasil diangkut sebanyak 490 kilogram," ujar Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya sampah tersebut didominasi plastik bekas makanan dan botol minum yang dibuang pendaki nakal.
"Kebanyakan sampah plastik, berupa botol plastik air mineral, bungkus mie, dan lainnya," kata dia.
Bahkan Ketua Komunitas Trashbag, Imam Sukamto menemukan botol air mineral dari even Visit Asean Year 1992 atau 31 tahun lalu.
"Dalam giat bersih-bersih gunung ini kita temukan sampah purba, botol air mineral dari masa Visit Asean Year 1992 di area Kandang Batu," ujar Imam.
Menurut Imam, sampah tersebut ditemukan dalam kondisi terkubur. Hal itu membuktikan jika memang sampah plastik tidak bisa terurai.
"Selama aksi bersih-bersih, selain menemukan sampah plastik seperti kemasan makanan ringan dan botol minum, juga banyak menemukan sampah botol kaca bekas minuman keras," kata Imam.
Di sisi lain, Menko PMK Muhadjir Effendy, mengatakan dengan adanya gerakan operasi bersih diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pendaki baik di Gunung Gede Pangrango atau gunung lainnya untuk menjaga kebersihan.
Menurutnya para wisatawan terutama pendaki juga tidak hanya membawa sampahnya sendiri tetapi juga turut membawa sampah saat berwisata.
"Mereka yang datang ke sini konsumen yang menikmati kekayaan yang diciptakan Tuhan berupa pemandangan alam. Diharapkan menikmati dengan benar, menjadi konsumen yang baik dan benar. Datang dengan tempat yang bersih dan meninggalkan dengan keadaan bersih," kada dia
"Syukur-syukur ketika datang ada niatan peduli lingkungan. Selain mendapat suasana rekreasi, peduli dan cita lingkungan datang tidak membawa sampah tetapi pulang membawa sampah," tambahnya.
(dir/dir)