.webp)
Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. DPD Partai Demokrat Jawa Barat (Jabar) pun menilai keputusan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah langkah tepat dan menguntungkan.
Dalam waktu dekat, deklarasi bergabungnya Partai Demokrat ke KIM untuk mendukung Prabowo pun bakal dilakukan. KIM kini berisi Partai Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.
Partai Demokrat Jabar mengaku, menyambut baik keputusan tersebut. "Ini bentuk kefatsunan kami kepada majelis tinggi dan ketua umum," ucap Sekretaris DPD Partai Demokrat Jabar Mohamad Handarujati Kalamullah kepada detikJabar, Senin (18/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Demokrat yang akrab disapa Andru itu kemudian menerangkan kekuatan KIM di Jabar. Andru merinci tentang raihan suara yang didapatkan Prabowo saat maju Pilpres 2019 di Jabar. Prabowo yang kala itu bersanding dengan Sandiaga Uno menang di 21 kota dan kabupaten di Jabar, dengan raihan 16.044.787 suara. Saat itu, Demokrat juga menjadi bagian Koalisi Indonesia Adil Makmur bersama Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya.
"Ini tentunya menguntungkan untuk di Jabar. Jadi, artinya dengan bergabungnya Partai Demokrat dengan koalisi ini (KIM) bisa memaksimalkan langkah. Apalagi Jabar adalah lumbung suara," kata Andru.
Namun, Andru menegaskan dukungan terhadap Prabowo atau bergabungnya Demokrat ke KIM secara resmi bakal diumumkan dalam waktu dekat. "Secara resmi mungkin sikap partai akan dideklarasikan dua sampai tiga hari ke depan. Kemungkinan dalam waktu dekat ini. Kita tunggu hasil ra
Saat ditanya mengenai sikap kader tentang keputusan partai, Andru memastikan kader Demokrat di Jabar sudah menyepakati dan fatsun atass keputusan majelis tinggi partai. Sebelum elite Partai Demokrat Jabar berkoordinasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dikatakan Andru, DPD berkoordinasi dulu dengan pengurus di tingkat kota dan kabupaten.
Andru menjelaskan saat koordinasi dengan pengurus di tingkat kota dan kabupaten, mayoritas pengurus cenderung memilih untuk mendukung Prabowo. Selebihnya, ada kecenderungan untuk membuat koalisi sendiri.
"Ada yang berkeinginan kita untuk membentuk koalisi sendiri, ada yang berkeinginan kita koalisi dengan Pak Ganjar, ada yang keinginan ke Pak Prabowo. Tetapi memang pada saat kemarin di sampaikan, sebagian besar ke Pak Prabowo. Artinya apa yang sudah diputuskan ini dalam rangka kesamaan visi misi koalisi. Ini tentunya yang menjadi catatan utama kita," kata Andru yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon itu.
"Kalau kita melihat proses ini tak ujug-ujug. Pasca-partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan, tim sudah bergerak dengan dua poros tadi (Ganjar dan Prabowo). Dan, kecenderungan kesamaan visi itu ternyata ditangkap Pak Prabowo. Kesamaan visi inilah yang memang memutuskan untuk ke koalisi itu (KIM)," kata Andru menambahkan.
(sud/mso)
