Bambang Tirtoyuliono ditunjuk menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat itu, rencananya bakal serah terima jabatan pada Rabu (20/9/2023).
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengaku tak terlalu kaget dengan nama Bambang yang ditunjuk sebagai Pj Walkot Bandung. Meskipun ia tak mengenal dekat, menurutnya sosok Bambang punya ikhtiar dalam menyelesaikan masalah.
"Prediksi selalu ada, karena kan beliau nomor urutan satu yang diajukan oleh Pak Gubernur (Jabar, saat itu dipegang Ridwan Kamil). Tapi semuanya juga berpeluang," kata Tedy dihubungi detikJabar, Senin (18/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kenal secara dekat mah enggak ya, hanya pernah mendiskusikan akses jalan di kawasan Gedebage Al-Jabbar beberapa waktu yang lalu. Nggak bisa menilai ya, tapi beliau ada ikhtiar untuk melakukan banyak hal dalam perbaikan akses dari Gedebage Selatan ke arah kawasan Summarecon-Al Jabbar," lanjutnya.
Ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan oleh Pj Walkot Bandung selama satu tahun ke depan. Tedy mengiyakan kalau prioritas pertamanya yaitu masalah sampah.
Sebagai anggota dewan, ia pun menyampaikan daftar panjang terkait hal-hal yang perlu diprioritaskan saat nanti Bambang resmi memimpin Bandung sementara waktu.
"Tentu prioritas pertama masalah sampah, jadi saya harapkan penanganan sampah di Kota Bandung ini ada solusi yang lebih pasti. Kemudian dengan pengalaman beliau yang pernah dan sekarang masih menjabat di provinsi, bisa mencari titik untuk mempersiapkan ketika Sarimukti overload kemudian Legok Nangka paling cepat beroperasi dua tahun ke depan, ya harus ada alternatif. Ini jadi PR," ucapnya.
Tedy menyebut, peran strategis Bambang yang sudah memegang beberapa Dinas di Provinsi Jawa Barat diharapkan bisa diandalkan masyarakat Bandung. Harapnya, Bambang lebih punya banyak pilihan dan alternatif untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota Jawa Barat ini.
"Sarimukti semoga bisa kembali normal, tapi perlu antisipasi berbagai kondisi karena Sarimukti sudah tidak ideal. Kalau musim kemarau kebakaran, musim hujan akses jalannya karena nggak diaspal itu sering tergelincir. Beliau yang dari provinsi semoga bisa mendapatkan solusi atau alternatif, termasuk tetap mengupayakan program Kang Pisman dan TPST atau pemrosesan juga agar tidak tergantung membuang sampah," lanjut Tedy.
Kedua, kata Tedy, Pj Walkot Bandung juga perlu antisipasi jelang musim hujan yang kemungkinan bakal berlangsung pada November awal atau Oktober akhir. Ia tak ingin mendengar keluhan warga soal genangan atau banjir di jalan-jalan kota Bandung. Terlebih biasanya, yang jadi kendala adalah pada jalan-jalan besar yang berbatasan dengan jalan Provinsi.
"Harus dipersiapkan sedini mungkin karena beliau pernah menjabat di Bina Marga dan Tata Ruang, jadi pasti mengerti lah apa yang harus dilakukan untuk penanganan banjir di kota Bandung. Khususnya Soekarno Hatta, Pasir Koja, Kopo, Moch Toha, Ahmad Yani, Cikadut, Pagarsih, Cibaduyut, itu kan batas-batas dengan Provinsi," ucap Tedy.
Terakhir, ia pun berdoa agar Pj Wali Kota Bandung yang bakal mulai bekerja pada 21 September 2023, bisa mengetahui mana yang bisa jadi prioritas sesuai informasi yang diberikan DPRD. Selain itu, ia berharap Bambang bisa membangun komunikasi dengan Forkopimda terkait aspek keamanan. "Karena keamanan jadi hal yang urgent. Sekarang trennya bagus sebetulnya oleh pak Budi (Kapolrestabes), tinggal dilanjutkan saja komunikasi dan dukungannya," pesan Tedy.