Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa untuk Meminta Hujan

Niat dan Tata Cara Sholat Istisqa untuk Meminta Hujan

Tim detikHikmah - detikJabar
Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB
In this aerial view, Muslims perform the rain prayer (salat al esteka), inside a stadium in the Syrian rebel-held northwestern city of Idlib, on March 10, 2023. (Photo by Omar HAJ KADOUR / AFP) (Photo by OMAR HAJ KADOUR/AFP via Getty Images)
Ilustrasi sholat istisqa (Foto: Omar Haj Kadour/AFP/Getty Images)
Bandung -

Sholat istisqa adalah ibadah sunnah yang dilakukan untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Amalan ini dianjurkan Rasulullah SAW ketika kemarau berkepanjangan terjadi di sebuah daerah.

Terdapat niat dan tata cara sholat istisqa yang harus diketahui oleh Muslim. Hukum sholat istisqa adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.

Dilansir detikHikmah, menukil buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i tulisan Syaikh DR Alauddin Za'tari, kata istisqa sendiri dimaknai sebagai siraman. Secara syariat, maka arti istisqa ialah memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan kepada hamba-Nya saat dibutuhkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 52,

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ

ADVERTISEMENT

Artinya: Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.

Selain itu, dalam surat Nuh ayat 10-12 juga dijelaskan terkait sholat istisqa.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢

Artinya: "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

Bacaan Niat Sholat Istisqa

Mengutip buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 susunan Prof Wahbah Az-Zuhaili, pelaksanaan sholat istisqa bisa secara munfarid maupun berjamaah.

Niat Sholat Istisqa sebagai Imam

Berikut bacaan niat sholat istisqa sebagai imam.

اُصَلِّى سُنَّةً الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ إمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى.اَللّٰهُ اَكْبَرْ

Arab latin: Ushalli sunnatal istisqo'i rak'ataini immaman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat istisqa dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Istisqa sebagai Mamkum

Adapun, bunyi niat sholat istisqa sebagai makmum ialah sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةً الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُوماً لِلّٰهِ تَعَالَى.اَللّٰهُ اَكْبَرْ

Arab latin: Ushalli sunnatal istisqo'i rak'ataini ma'muman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat istisqa' dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Istisqa

Merujuk pada sumber yang sama, berikut tata cara pelaksanaan sholat istisqa yang dapat dikerjakan kala kekeringan melanda.

1. Membaca niat sholat istisqa

2. Pada rakaat pertama bertakbir sebanyak 7 kali. Kemudian membaca doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan membaca surah Al-A'la.

3. Rakaat kedua takbir 5 kali, lalu membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ghasyiyah.

4. Setelah selesai sholat, imam berkhutbah dua kali. Khutbah pertama dimulai dengan istighfar sebanyak sembilan kali, dengan bacaan:

Astaghfirullah al-'azhim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyum wa atubu ilaihi

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk Nya, dan aku bertobat kepada-Nya."

5. Selama khutbah dianjurkan sering membaca istighfar dan membaca surah Nuh ayat 10-12.

6. Pada khutbah kedua, imam beristighfar 7 kali dan menghadap ke kiblat. Ia juga dianjurkan membalikkan kain selendangnya dari kanan ke kiri, dan dari kiri ke kanan. Juga membalikkan selendang yang bawah ke atas.

7. Dalam khutbah kedua imam berdoa dengan suara pelan, dan jamaah mengikutinya. Berikut doanya:

اَللّهُمَّ أَنْتَ أَمَرْتَنَا بِدُعَائِكَ، وَوَعَدْتَنَا إِجَابَتَكَ، وَقَدْ دَعَوْنَاكَ كَمَا أَمَرْتَنَا، فَأَجِبْنَا كَمَا وَعَدْتَنَا ، اَللّهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَغْفِرَةِ مَا قَارَفْنَا، وَإِجَابَتِكَ فِيْ سُقْيَانَا، وَسَعَةِ رِزْقِنَا

Arab latin: Allahumma anta amratan bidu'aika wa wa'adtana ijaabataka wa qad da'awnaaka kamaa amartanaa fa ajabnaa kamaa wa'adtanaa, Allahumma amnun alaynaa bimaghfirati ma qaarafnaa wa ijaabatika fi suqyaana wa sa'ati rizqina.

Artinya: "Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu, dan menjanjikan kepada kami kalau Engkau akan mengabulkannya. Sesungguhnya kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan. Kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan. Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas apa yang telah kami langgar, perkenan-Mu menurunkan hujan kepada kami, dan kelapangan rezeki kami."

Doa Setelah Sholat Istisqa

Menurut riwayat Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya, doa meminta hujan ialah sebagai berikut:

Bahasa Arab: اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Bahasa Latin: Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn

Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi

Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā

Artinya: Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.

Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.

Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.


Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads