Film Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan salah satu film bergenre horor yang diproduksi Visinema Pictures, Visionari Capital, dan GoodWork. Di hari kesepuluh penayangannya sejak 31 Agustus lalu, film ini sudah menggaet lebih dari 400.000 penonton.
Film ini menceritakan tentang Laras (Hana Malasan), seorang PSK yang seharusnya tewas terbunuh oleh pelanggan yang tergila-gila padanya. Namun kematiannya ditolak karena susuk yang tertanam di tubuhnya. Nasibnya ditentukan oleh dua orang terdekatnya yaitu Ayu adiknya (Ersya Aurelia) dan temannya Arman (Jourdy Pranata).
Siapa sangka, film Susuk ini ternyata diambil dari beberapa cerita nyata. Bahkan, ada fakta mengerikan di balik lokasi syuting film Susuk hingga para pemain film harus dalam 'penjagaan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita itu disampaikan oleh penulis naskah film Susuk: Kutukan Kecantikan, Husein M Atmodjo. Dia mengatakan, film Susuk terinspirasi dari banyaknya cerita orang terdekatnya yang pernah berhubungan dengan praktek susuk.
"Banyak cerita nyata, pengakuan teman sendiri. Ada teman yang mengaku menggunakan terus saya menemani dia mencabut (susuk) segala macam. Jadi memang saya mencoba mengumpulkan berbagai cerita ini jadi satu cerita yang utuh di film," kata Husein kepada detikJabar di Kota Sukabumi, Sabtu (9/9/2023) malam.
Husein mengatakan, ada fakta mengerikan dari lokasi syuting mereka yaitu di kawasan sekitar Gunungkidul, Yogyakarta. Menurutnya, setiap tahun lokasi tersebut sering dijadikan sebagai tempat untuk bunuh diri.
Bahkan selama proses syuting berlangsung, ada beberapa penjaga yang didatangkan khusus untuk melindungi para staf dan cast agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Ketika syuting ada beberapa orang yang membantu 'mengamankan' tempat kita untuk syuting karena sebenarnya saya nggak tahu daerah situ. Cuma ada satu tempat yang kemudian menjadi titik banyak sekali entah kenapa orang bunuh diri setiap tahunnya. Jadi kita daripada terjadi sesuatu, lebih baik meminta beberapa orang untuk mengamankan tempatnya," ujarnya.
Jourdy Pranata yang berperan sebagai Arman menambahkan, rumah lokasi syuting yang mereka gunakan pun disebut masih tersimpan barang-barang pusaka. Rumah tersebut dulunya ditempati oleh seorang dukun.
"Dan katanya di bawah rumah itu masih ditanam benda-benda pusaka dari si pemilik itu, jadi memang aura di rumah itu kurang enak. Kita kalau nggak salah 10 harian di situ. Itu rasanya kaya gelisah, nggak ada sinyal, buru-buru mau selesai," kata Jourdy.
"Kalau kaya kesurupan alhamdulillah kita nggak ada, yang 'jagain' kita ada tiga orang jadi alhamdulillah semuanya lancar dari awal sampai akhir," sambungnya.
Kembali pada Husein, Penulis film Mencuri Raden Saleh dan Sleep Call ini melanjutkan, dalam film Susuk ia ingin menceritakan tentang kesalahan mengambil 'jalan pintas' saat menjalani kehidupan yang sulit. Dia memusatkan cerita pada dua tokoh yang tak mengambil 'jalan pintas.'
"Sebenarnya pengen menceritakan ya hidup itu susah, tapi jangan sampai kita mengambil jalan pintas yang sesat termasuk pilihan Laras mencari kerja (sebagai PSK). Ada beberapa karakter lain, pejabat di awal yang ngambil jalan pintas juga untuk dapat kebahagiaan yang dia inginkan," kata Husein.
"Jadi banyak banget jalan pintas yang diambil karakter-karakternya dan di sini yang menjadi sentralnya dua tokoh yang tidak mengambil jalan pintas itu, salah duanya itu Ayu dan Arman," sambungnya.
Proses pembuatan naskah film Susuk ini menghabiskan waktu kurang lebih satu tahun. Jika melihat animo masyarakat tinggi akan film Susuk: Kutukan Kecantikan, Husein tak menutup kemungkinan akan membuat Susuk Jilid 2.
"Nanti sih kita kalau rencana kemungkinan ada (Susuk Jilid 2) cuma kita akan lihat lagi penonton seberapa mereka antusias untuk melihat (film) Susuk ini," ucap Husein.