Wanti-wanti BMKG soal Ancaman Kekeringan di Bandung Raya

Jabar Sepekan

Wanti-wanti BMKG soal Ancaman Kekeringan di Bandung Raya

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 10 Sep 2023 20:30 WIB
Ilustrasi kekeringan
Ilustrasi kekeringan (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Bandung -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau di wilayah Bandung Raya sudah terjadi pada Juli hingga Agustus 2023. Namun hingga pertengahan September ini, kemarau masih terjadi di wilayah tersebut.

Bahkan dari data terbaru BMKG, musim kemarau ini akan bertahan hingga akhir Oktober mendatang. "Wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada dasarian III Mei 2023. Sedangkan puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023 dengan sifat hujan normal-bawah normal," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rayahu dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Kamis (7/9) lalu.

Ayu sapaan Teguh Rahayu mengungkapkan, hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung. Menurutnya, musim kemarau pada tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu wilayah Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari," ungkapnya.

Kejadian kekeringan ini harus diperhatikan warga di Bandung Raya, khususnya yang berada di wilayah Cekungan Bandung. Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut.

ADVERTISEMENT

"Kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung Raya memiliki potensi bencana hidrometeorologi terkait topografi seperti tanah longsor. Selain itu masih ada potensi bencana lainnya seperti hujan es dan angin kencang, puting beliung," jelasnya.

Sementara itu, pada dasarian I September, potensi jumlah hari hujan adalah 1-2 hari, dengan peluang hujan adalah 30%-40%. Curah hujan umumnya diprakirakan pada kriteria rendah-menengah (0-150 mm/dasarian) dengan sifat hujan normal.

Sedangkan, pada dasarian II September, potensi jumlah hari hujan adalah 1-2 hari, dengan peluang hujan adalah 30%-40%. Curah hujan umumnya diprakirakan pada kriteria rendah - menengah (0-150 mm/dasarian) dengan sifat hujan normal - bawah Normal.

"Kondisi demikian dapat meningkatkan peluang kejadian bencana seperti kekeringan di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut," jelas Ayu.

Dari catatan detikJabar, kekeringan ini sudah dirasakan warga Bandung Raya salah satunya yang tinggal di Kabupaten Bandung. Warga terdampak kekeringan kini kesulitan untuk mendapat air bersih.

Kekeringan di sana sudah dirasakan warga sejak 3 bulan terakhir. Bahkan terkadang, ada beberapa warga yang terpaksa membeli air bersih meski harus merogoh kocek dari kantong pribadinya.

Tak hanya kesulitan, kualitas air di wilayah itu pun masih menjadi permasalahan. Namun, kesulitan air bersih tersebut sedikit teratasi dengan bantuan pemerintah setempat dan polisi yang membangun sumur pompa yang nantinya bisa dinikmati masyarakat.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads