Kang Ace Ajak Guru Madrasah 'Ngopi' Bahas Kemajuan Pendidikan Islam

Kang Ace Ajak Guru Madrasah 'Ngopi' Bahas Kemajuan Pendidikan Islam

Yudistira Perdana Imandiar - detikJabar
Jumat, 08 Sep 2023 15:51 WIB
Kang Ace
Foto: dok. Golkar Jabar
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily kembali melakukan kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bareng para guru madrasah di Kabupaten Bandung, Jumat (8/9/2023). Kegiatan tersebut diinisiasi Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat dan Komisi VIII DPR RI.

Tujuan dari program tersebut salah satunya dalam rangka meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan Islam di bawah naungan Kemenag.

"Dalam rangka memajukan pendidikan Islam kita tentu saja harus berkolaborasi dengan para guru madrasah yang selama ini terdepan dalam mewujudkan kemajuan pendidikan Islam ini," kata politisi yang akrab disapa Kang Ace dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu mengajak para guru madrasah di Kabupaten Bandung Barat untuk senantiasa bisa berkolaborasi dalam memajukan pendidikan Islam, serta sungguh-sungguh mengelola madrasah termasuk mampu beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan zaman.

"Silakan bapak dan ibu kerja sungguh-sungguh di madrasah. Tugas saya adalah mendorong supaya kebijakan negara bisa pro kepada kesejahteraan bapak ibu," sebut Kang Ace.

ADVERTISEMENT

Kang Ace menyampaikan Komisi VIII DPR RI akan terus berupaya untuk menopang pendidikan Islam yang berkualitas.

"Pendidikan Islam berkualitas itu juga ditentukan oleh kebijakan negara. Kebijakan pendidikan tergantung kepada kebijakan politik. Dulu pendidikan agama dipandang sebelah mata. Tapi sekarang tidak," papar Kang Ace.

Dia menjelaskan keberpihakan negara diwujudkan dalam bentuk kebijakan politik bagi kemajuan kelembagaan pendidikan Islam sudah dapat dirasakan.

"Kita punya kebijakan politik, bahkan alhamdulillah pesantren kini sudah punya undang-undang sendiri," terang anggota DPR RI asal Kabupaten Bandung dan Bandung Barat tersebut.

Kang Ace juga menjabarkan pentingnya pendidikan Islam bagi Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar. Dia menyatakan majunya Indonesia ditentukan oleh kualitas pendidikan Islam.

"Inilah tantangan guru-guru ke depan bahwa kita harus siap dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi bagi kita kedepan. Pendidikan Islam kita arahkan untuk menciptakan karakter anak didik yang berakhlak karimah dan bertakwa," sebut Kang Ace.

Kang Ace menekankan pendidikan karakter untuk membentuk anak agar memiliki perilaku yang baik, sopan santun, hormat kepada orang tua, dan menyayangi sesama. Menurutnya, hal-hal tersebut saat ini semua itu sudah mulai hilang.

"Generasi saat ini, akhlaknya tergantung bapak ibu sebagai pengajar pendidikan agama Islam. Guru harus memberikan keteladanan kepada anak didiknya," tegas Kang Ace.

Kang Ace memaparkan tahun 2025-2035 Indonesia akan memiliki bonus demografi, usia produktif.

"Saat negara lain mengalami masyarakat yang menua (aging society). Indonesia justru bisa menciptakan generasi hebat," ungkapnya.

Oleh Sebab itu, lanjut Kang Ace, pada 2045 Indonesia akan menjadi negara maju.

"Namun kalau kita gagal mendidik generasi bangsa yang produktif dan akhlakul karimah, maka jangan harap kita jadi negara maju 2045," sambungnya.

Dia mengatakan, negara tidak bisa maju kalau kualitas pendidikannya rendah.

"Kualitas SDM yang maju, menentukan kemajuan suatu bangsa," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Bandung Barat Didin Saipudin menyampaikan keluhannya mengenai rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru agama di Bandung Barat yang kuotanya hanya satu orang. Padahal, jumlah guru agama di Bandung Barat sangat banyak.

"Ada hal yang sepertinya patut disampaikan kepada pemerintah pusat terutama Kemenag bahwa selama ini kuota PPPK guru agama di Bandung Barat masa cuma satu orang. Padahal kan di sini kita sangat memerlukan lebih banyak," ujar Didin.




(prf/ega)


Hide Ads