.webp)
Suara Rudy Nugraha sudah tak asing lagi di telinga para penikmat musik pop Indonesia era tahun 90'an-2000. Ia adalah mantan vokalis band Caffeine, yang populer dengan tembang Hidupku Kan Damaikan Hatimu.
Terhitung sudah lebih dari 25 tahun ia malang melintang di industri musik Indonesia. Sebagian besar karir bermusiknya memang dijalani bersama band Caffeine, hingga akhirnya ia memutuskan hengkang sejak akhir tahun 2022 dan fokus bersolo karir.
Kini, Rudy kembali hadir ke kancah permusikan Indonesia dengan membawa kabar gembira. Ia telah menyiapkan album solo perdananya. Dalam album ini, Rudy berkolaborasi dengan Anwar Fauzi, seorang composer dan arranger senior, serta dibantu beberapa musisi lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Butuh waktu produksi setidaknya hampir sembilan bulan. Hingga kini albumnya resmi rampung di bawah naungan PT Anak Bangsa Berkreasi (ABB Records), dengan tujuh lagu di dalamnya.
"Saya memanjatkan syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT serta mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses penggarapan album ini, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu saya juga berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, serta para penggemar yang senantiasa memberikan dukungan," kata Rudy kepada wartawan disela-sela acara launching album-nya di Tambuhak Cafe, Bandung belum lama ini.
Dalam acara itu, seluruh lagu dalam album Rudy diperdengarkan kepada para undangan yang hadir. Nuansa musiknya sangat kental dengan atmosfer 90'an.
Rudy tak kehilangan ciri khas suaranya. Nyatanya, ia mampu membawa pendengar menikmati lagu-lagu sambil bernostalgia.
"Kami sengaja menghadirkan aroma 90'an dalam album ini. Kebetulan beberapa pihak yang terlibat dalam penggarapannya (album) memang berasal dari generasi 90'an. Bukan hanya nuansa musiknya, judul albumnya pun identik dengan istilah yang populer di era itu. Kami meminjam istilah CLBK," kata dia.
Kalau artian CLBK yang biasa kita tahu mungkin Cinta Lama Bersemi Kembali. Tapi artian CLBK ternyata berbeda dalam album Rudy.
Istilah ini dimodifikasi menjadi Cinta + Logika = Beragam Kisah (C+L=BK). Ia menjelaskan, judul album ini merupakan gambaran dari tema-tema lirik lagu dalam albumnya.
Tema lirik dibuat berbeda setiap lagunya tapi tetap memiliki keterkaitan dari lagu pertama hingga terakhir. Ada tujuh lagu dalam album tersebut yang sengaja dibuat saling berkesinambungan, yakni:
1. Bahagia Denganku (Bukan Siapa-siapa)
2. Tak Berdaya
3. Pastikan Dia Untukku
4. Bersatu Dalam Cinta (Teman Hidup)
5. Cinta, Ku Undur Diri (Tanpa Rasa)
6. Tak Menyatu
7. Lima Menit
"Memang setiap lagu dalam album ini memiliki keterkaitan kisah percintaan, mulai dari pendekatan, jatuh cinta, kejenuhan, perselingkuhan hingga kehilangan. Teman-teman bakal 'ngeh kalau sudah dengerin seluruh lagunya secara berurutan," ucap Rudy.
Sementara itu Queenyu Suyipto, CEO ABB Records, memberi apresiasi terhadap 25 tahun karir musik Rudy Nugraha. Ia mengaku usaha Rudy bukan perjuangan yang mudah. Ada mental, effort, dan totalitas yang harus dioptimalkan.
"Oleh sebab itu, kami memaknai album Cinta + Logika = Beragam Kisah sebagai aktualisasi diri seorang Rudy Nugraha sekaligus bentuk apresiasi terhadap karir yang telah dibangun dalam 25 tahun terakhir," kata wanita yang biasa disapa Queen ini.
"Tentunya kami sangat berharap masyarakat mendukung, menerima dan menyukai album ini," tambahnya.
(aau/tey)
