Sentra Pandai Besi Jalan Bogor Bandung, Tetap Bertahan Ditempa Zaman

Sentra Pandai Besi Jalan Bogor Bandung, Tetap Bertahan Ditempa Zaman

Sativa Alifia Putri - detikJabar
Jumat, 08 Sep 2023 10:00 WIB
Deretan lapak pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung.
Deretan lapak pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung. (Foto: Sativa Alifia Putri)
Bandung -

Jalan Bogor telah menjadi sentra pandai besi yang telah menjalankan usahanya sejak puluhan tahun lalu. Saat melewatinya, kita akan melihat ratusan bangunan dengan cat hijau yang berderet dari ujung ke ujung di sisi Jalan Bogor yang merupakan tempat kerja para pandai besi. Berbagai aktivitas para pandai besi dapat terlihat secara langsung saat melewati jalannya.

Jalan Bogor terletak di Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Suara mesin las dan bunyi melengking tempaan besi meramaikan keseharian di Jalan Bogor. Hal ini dikarenakan sebagian besar toko di Jalan Bogor menyediakan jasa las dan servis berbagai barang yang terbuat dari besi. Selain itu, ada juga toko yang menjual pompa air serta menyediakan jasa servisnya.

Toko besi di Jalan Bogor mengalami masa kejayaannya pada tahun 1980 hingga tahun 2000-an. Saat ini, keadaannya tidak seramai dulu, apalagi dengan adanya pandemi covid-19 yang menimpa beberapa tahun lalu. Meski begitu, ratusan toko besi di Jalan Bogor masih beroperasional semua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pandai besi yang sudah puluhan tahun setia di Jalan Bogor adalah Dede Rukmana (65) yang merupakan warga asli Bandung. Dede menjual pompa air dan menyediakan jasa pembuatan alat-alat sumur bor, selain itu ia juga menyediakan jasa pengelasan.

Deretan lapak pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung.Dede Rukmana, salah satu pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung. Foto: Sativa Alifia Putri

Dede mengatakan ia juga menerima pembuatan barang apapun selama ia mampu. "Yang jelas, kalau misal yang bisa dibikin sama bapak dikerjain, kalau ga bisa ya udah dilempar sama orang lain," ucapnya. Awalnya, Dede hanya membuka jasa pengelasan, tetapi secara otodidak ia mempelajari bidang pompa air hingga menguasainya.

ADVERTISEMENT

Dede mulai merintis karirnya sendiri di Jalan Bogor sejak September 1986. Ia memulainya dengan ngontrak seharga Rp 300 ribu per tahun di toko nomor 38 yang hingga kini setia ia tempati. Sikap pekerja keras Dede terlihat dari kebiasaannya membuka toko dari pukul 07.00, sedangkan biasanya toko besi di Jalan Bogor mulai ramai beroperasi sekitar pukul 09.00.

Sudah sekitar 50 tahun Dede menekuni sebagai pandai besi. Sebelum memulai usahanya sendiri, Dede mengawalinya dengan ikut bersama kakak iparnya kerja sebagai pandai besi di Jalan Bogor. Saat itu, ia masih duduk di kelas 5 SD dan sudah belajar bekerja di sela-sela waktu sekolahnya.

Dede juga menjadi salah satu saksi masa kejayaan toko besi di Jalan Bogor. Ia membagi pengalamannya yang terasa berbeda sejak adanya internet dan handphone yang sangat mempengaruhi usahanya.

"Kalau dulu itu orang-orang belum mengenal harga, jadi orang-orang belum pada tau harga, kalau sekarang mau harga apa aja tinggal pencet-pencet (handphone) harga keluar," ucap Dede. Dede juga menambahkan saat ini sudah banyak pandai besi yang tersebar di berbagai tempat sehingga masyarakat lebih memilih yang berjarak dekat.

Deretan lapak pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung.Toko besi milik Dede Rukmana di Jalan Bogor Kota Bandung. Foto: Sativa Alifia Putri

Walaupun toko besi di Jalan Bogor telah mengalami perubahan dengan menurunnya pengunjung, tetapi peminatnya masih tetap ada dan memilih Jalan Bogor sebagai destinasi untuk membeli dan melakukan servis di sana.

Anwar (55) merupakan pekerja freelance pengeboran air yang tetap memilih Jalan Bogor sebagai destinasi untuk mencari barang yang ia butuhkan.

"Kalau misalnya nyari barang, kadang-kadang kalau di tempat lain ga ada di sini lebih komplit, ini kan jarang di toko ada yg rubahan begini," ucap Anwar dengan menunjukkan pipa hasil modifikasi yang ia pesan dari Dede.

Barang hasil modifikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa dicari di toko biasa, dalam hal ini modifikasi pipa untuk pengeboran yang ia beli dapat lebih menghemat biaya karena pipa sambungannya disesuaikan dengan ukuran yang lebih kecil.

"Kalau yang asli itu sebesar ini, gede, masuknya di pipa 4 inch, kalau itu (yang udah dimodif) kan di pipa 3 inch, lebih kecil, jadi dari segi harga juga otomatis akan beda," ucap Dede menjelaskan.

Anwar juga menambahkan dengan adanya pipa modifikasi dengan ukuran sambungan yang lebih kecil, tidak perlu mengebor terlalu dalam, sehingga dapat sedikit mengurangi dampak berkelanjutan dari penurunan permukaan tanah yang telah terjadi.

Jalan Bogor yang lengkap dengan berbagai jenis usaha toko besinya juga menjadi kelebihan bagi pembelinya untuk memudahkan mencari barang di tempat yang sama.

"Lengkap, misalnya di toko-toko lain kan ga ada sebagian, misal alat pengeborannya ga ada, kalau di sini kan udah jelas ada tinggal menyusuri jalan, ga cape muter-muter," kata Anwar.

Meskipun menurun, keberadaan pembeli setia toko besi Jalan Bogor menjadi hal baik bagi para pengrajin besi di sana. Dede mengatakan ia dapat memenuhi ekonomi keluarga dan menyekolahkan anak cucunya.

"Alhamdulillah sekolahnya juga udah lumayan, sampai perguruan, alhamdulillah dari segi ekonomi ga terlalu susah," ucapnya.

Hal serupa juga dirasakan Rahmat (52), yang juga pemilik toko jasa jual beli jet pump dan perbaikannya. "Alhamdulillah makan ga kurang, anak sekolah, sampai ada yg kerja, terus waktu orang tua sakit ke-cover biayanya," ucapnya.

Deretan lapak pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung.Rahmat, salah satu pandai besi di Jalan Bogor Kota Bandung. Foto: Sativa Alifia Putri

Rahmat merupakan pandai besi yang juga telah bertahan di Jalan Bogor selama puluhan tahun sejak tahun 1989. Ia juga telah menyaksikan masa kejayaan toko besi di Jalan Bogor kala itu. Bahkan, saat ini Rahmat masih memiliki pelanggan yang tetap setia dengannya sejak tahun 1980-an. Biasanya, pelanggan setia Rahmat meminta jasa servis mesin dan perbaikan jet pump, lalu terkadang ada juga yang tukar tambah barang.

Bagi Rahmat, memenuhi ekspektasi pembelinya adalah suatu tantangan, apalagi itu adalah salah satu upaya agar pembeli merasa senang dengan jasa reparasi yang diberikannya. Rahmat memiliki prinsip mengerjakan semuanya semaksimal mungkin dan sebagus mungkin ketika mengerjakan pekerjaannya.




(tya/tey)


Hide Ads