Jabar Hari Ini: Pelajar Baku Hantam hingga TPST Cicabe Dibatalkan

Jabar Hari Ini: Pelajar Baku Hantam hingga TPST Cicabe Dibatalkan

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 05 Sep 2023 22:00 WIB
Lahan pembangunan TPST Cicabe di lahan bekas TPA Cicabe.
Lahan pembangunan TPST Cicabe di lahan bekas TPA Cicabe. (Foto: Muhammad Hasanudin Zuhdi)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (5/9/2023). Mulai dari aksi baku hantam pelajar SMP 2 Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang viral di media sosial, hingga batalnya proyek pembangunan TPST Cicabe, Kota Bandung.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Viral Pelajar Bandung Baku Hantam Sambil Bikin Lingkaran

Viral di sosial media memperlihatkan para pelajar yang tengah berduel di sebuah bangunan kosong di Komplek Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Para pelajar tersebut masih menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari video yang diterima detikJabar, pada video pertama terlihat para pelajar tersebut tengah saling baku hantam sambil mengenakan seragam. Hampir semua para pelajar tersebut melakukan aksi baku hantam.

Kemudian pada video kedua, terlihat para pemuda tidak mengenakan seragam melakukan aksi baku hantam. Mereka terlihat nampak saling balas pukulan. Namun pada akhirnya ada salah satu yang mengenakan pakaian hitam melerai yang tengah baku hantam.

ADVERTISEMENT

Dari video yang ketiga, terlihat anak-anak tersebut berkumpul dengan membentuk lingkaran. Kemudian setelah itu ada beberapa orang yang melakukan aksi baku hantam.

Warga setempat sekaligus Ketua Karang Taruna, Aking mengatakan peristiwa tersebut bermula saat adanya salah satu keluarga yang mendapatkan sebuah video perkelahian tersebut. Kemudian video tersebut tersebar di sosial media.

"Mereka mau melaporkan bahwa terjadi tindakan perkelahian disini antar pelajar, karena di lihatnya sama warga pada pake seragam sekolah disini rame rame dan di lihat dari videonya pada berantem," ujar Aking, saat ditemui detikJabar di Komplek GBI, Selasa (5/9/2023).

Aking mengungkapkan peristiwa perkelahian tersebut kerap terjadi di lokasi tersebut. Namun, kata dia, baru kali ini disertai dengan videonya.

"Iyah video itu terjadi, Senin tanggal 4 September 2023, kejadiannya pulang sekolah. Beberapa kali lah dipakai di sini dan tempat ini dipakai untuk perkelahian," katanya.

Lokasi kejadian tersebut berada di bangunan kosong yang dekat dengan lapangan tenis. Namun lapangan tenis tersebut telah terbengkalai sejak 2016 silam.

"Kalau sebelumnya memang sering digunakan main tenis, futsal tapi semenjak tahun 2016 sudah tidak terkelola dan tidak ada pengelolanya," jelasnya.

Menurutnya adanya aksi tersebut meresahkan warga sekitar. Apalagi, warga sekitar mengkhawatirkan perkelahian tersebut meluas.

"Iya meresahkan karena sering kejadian disini terus warga sekitar juga merasa terganggu gitu karena khawatir keributannya jadi melebar ke warga," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 2 Bojongsoang, Euis Hasanah membenarkan adanya peristiwa tersebut. Bahkan kata dia, saat ini pihak sekolah tengah melakukan mediasi bersama orang tua dan kepolisian.

"Iyah memang itu yang di video adalah siswa saya. Kejadiannya Senin (4 September 2023) sepulang sekolah. Saat ini kami masih mengumpulkan anak-anak," ucap Euis, saat ditemui di kantornya.

Euis menegaskan peristiwa tersebut bukan tawuran. Menurutnya para siswa hanya iseng. Euis jufa menepis kabar aksi baku hantam tersebut merupakan salah satu syarat untuk masuk geng motor. Kata dia, para pelajar tersebut adalah teman dekat. "Itu tidak benar (ospek geng motor). Karena kebetulan tadi malam kami bertemu langsung dengan pak kanit, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, pak kades, pak RW, pak Camat, dari Dinas Pendidikan," jelasnya.

"Ternyata tadi pagi alhamdulillah orang tua datang, kepala desa datang, tokoh masyarakat ada, semua siswa yang ada di video itu datang. Jadi setelah konfirmasi dengan mereka, saya tanya kepada siswa tidak ada perpeloncoan untuk masuk salah satu geng," tambahnya.

"Makanya kalau kita perhatikan di video, ada siswa yang jatuh tidak langsung dipukuli terus, tapi mereka bantu bangun. Itu salah satu bukti bahwa mereka itu hanya main-main," bebernya.

Dari pemeriksaan terdapat puluhan siswa yang terlibat dalam kejadian ini. "Ini ada 23 siswa kami. Ada yang melakukan, ada yang hanya menonton, ada yang memvideo," ungkapnya.

Pihak sekolah telah melakukan mediasi bersama para orang tua yang bersangkutan dan pemerintahan setempat. Pada pertemuan tersebut telah membuat surat perjanjian bagi para anak-anak tersebut.

"Tadi para siswa sudah membuat surat pernyataan. Diketahui oleh orang tuanya, di atas materai, bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan itu. Jadi pihak sekolah memberikan sanksinya sanksi ringan yah. Karena memang beberapa dari mereka itu baru mengikuti gini-ginian, itu juga mungkin karena adanya ajakan secara spontan lagi," tegasnya.

"Mudah-mudahan saya berharap, saya tidak sempat memberikan sanksi yang memberatkan mereka. Saya meminta mereka tetap ke sekolah, masuk ke kelas. Jika ada teman yang bertanya, mereka harus siap menjelaskan dan meminta maaf atas keresahan ini," lanjutnya.

Kondisi Yana cs Jelang Sidang Perdana

Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana akan menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Rabu (6/9/2023) esok hari. Yana bakal diadili bersama Kadishub Dadang Darmawan dan Sekdishub Kota Bandung Khairul Rijal usai terjerat kasus korupsi proyek Bandung Smart City.

Berdasarkan laporan, Yana dalam kondisi sehat jelang menghadapi sidang perdananya. Yana bersama Dadang dan Rijal diketahui sudah hampir 6 pekan ditahan di Rutan Kelas I Kebonwaru Bandung.

"Kalau dilihat sekarang, baik kondisinya. Kemarin ada pemeriksaan rutin dari dokter internal kita, jadi mudah-mudahan bisa mengikuti sidang besok hari. Tapi kalau dilihat, kondisinya sehat," kata Karutan Kebonwaru Bandung Suparman kepada detikJabar, Selasa (5/9/2023).

Yana diketahui mengalami masalah jantung sebelum terkena OTT KPK. Namun menurut Suparman, selama di tahanan, Yana tidak mengajukan permintaan khusus terkait masalah kesehatannya itu.

"Kalau saat sekarang nggak ada, kemarin ke poliklinik untuk pemeriksaan kesehatan saja. Mudah-mudahan pada waktunya sidang nanti nggak ada kendala," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Tim Jaksa KPK sudah melimpahkan berkas perkara Yana cs ke PN Bandung pada Kamis (31/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Selain Yana, berkas 2 pejabat Pemkot Bandung yaitu Kadishub Dadang Darmawan dan Sekdishub Khairul Rijal turut dilimpahkan ke pengadilan.

"Sudah. Tadi baru kita rampungkan pelimpahan berkas untuk Pak Yana, Pak Khairul Rijal dan Pak Dadang Darmawan ke Pengadilan Negeri Bandung," kata Jaksa KPK Titto Jaelani saat ditemui di PN Bandung, Jl LLRE Martadina.

Titto mengungkap, pelimpahan berkas Yana cs tidak mengalami kendala. Tim Jaksa KPK kini hanya tinggal menunggu jadwal sidang sekaligus hakim yang akan mengadili perkara tersebut.

"Alhamdulillah, penerimaan dari PN Bandung tadi bagus, sudah lancar semuanya. Tinggal kita menunggu penetapan jadwal sidang dan hakim yang akan memimpin persidangan," ungkapnya.

Ketiganya pun bakal didakwa menerima suap dan gratifikasi di kasus proyek pengadaan CCTV dan ISP Bandung Smart City. "Selain suap, tiga terdakwa ini akan kita dakwaan mengenai gratifikasi. Ada masing di masing-masing dugaan gratifikasinya," ujar Titto.

Titto menyatakan, Yana cs bakal disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Namun, Titto belum mau menyebutkan berapa nilai suap dan gratifikasi yang diterima oleh ketiganya itu.

"Seluruhnya itu Pasal 12 huruf a selaku penerima. (Nilai suap dan gratifikasi) nanti saja kita di dakwaan yah," pungkasnya saat itu.

KBM Daring Diperpanjang Imbas Kebakaran TPA Sarimukti

Kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah di lingkungan TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara daring atau online diperpanjang lagi. Sekolah daring untuk SD, SMP, hingga SMA di sekitaran TPA Sarimukti sendiri diterapkan sampai 11 September 2023.

Hal itu lantaran dampak kebakaran berupa asap pekat belum hilang karena TPA Sarimukti masih terbakar. Kebakaran TPA Sarimukti sendiri terjadi sejak 19 Juli 2023. Hingga 5 September atau 18 hari berlalu, api yang membakar gunungan sampah masih belum dapat dijinakkan.

"Untuk sekolah daring, diperpanjang sampai 11 September. Karena memang kondisinya masih darurat," ujar Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB, Wawan Hernawan saat dihubungi detikJabar, Selasa (5/9/2023).

Awalnya sekolah daring diterapkan sampai 2 September, namun diperpanjang sampai 11 September sesuai dengan status tanggap darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti yang diterbitkan Bupati Bandung Barat.

"Untuk jumlah sekolahnya masih sama seperti yang sebelumnya (7 sekolah SD, SMP, dan SMA)," kata Wawan.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan KBB, Rustiyana mengatakan keputusan memberlakukan pembelajaran daring bagi siswa selama kebakaran TPA Sarimukti karena pertimbangan kesehatan.

"Selama masih status darurat atau membahayakan kesehatan siswa karena dampak asap, maka pembelajaran tetap secara daring," ujar Rustiyana.

Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran dan BPBD terus berjibaku memadamkan api yang terus meluas. Pemadaman bahkan dibantu oleh helikopter water bombing dari BNPB.

Lahan Sentra Pengasinan di Palabuhanratu Terbakar

Lahan sentra pengasinan di Kampung Gunung Sumping, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terbakar. Sejumlah bambu jemur ikan asin hingga bangunan penyimpanan ikan asin ludes terbakar.

Informasi diperoleh detikJabar, api diduga muncul sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (15/9/2023). Api disebut muncul dari area lahan kering di sebelah selatan lahan tempat pengasinan.

"Saya dapat kabar, area pengasinan terbakar. Api muncul dari arah Selatan, lahan kering area Taman Bunga api cepat membesar karena lahan kering," Risman (35) pemilik pengasinan kepada detikJabar.

Menurut Risman saat ini ada sekitar 1 hektare lahan yang terbakar. Di atas lahan berdiri tempat pengeringan ikan asin yang ditampung dari seluruh nelayan di Palabuhanratu.

"Ini kawasan pengasinan, api dari Taman bunga, saya baru tahu barusan lagi di rumah di kasih tau. Ini punya masyarakat nelayan di sini warga Palabuhanratu jadi masing-masingkan punya tempat pengasinan buat pengolahannya," ujar Risman.

Menurut Risman ada dua bangunan tempat penyimpanan ikan asin yang sudah terkena rambatan api. "Yang terbakar sudah ada sekitar dua unit bangunan gudang penyimpanan ikan asin. Api masih merambat, tambah membesar karena lahan kering," ujarnya.

Petugas menurunkan 15 personel, dua unit kendaraan pemadam kebakaran dan satu unit kendaraan penyelamatan.

"Kami menurunkan tiga unit mobil, dua dari unit pemadaman, satu dari unit penyelamatan, personel nya ada 15 personel yang kami turunkan," ujar Komandan Pos Damkar I Palabuhanaratu Aceng Ismail.

"Tadi kita menerima laporan data ke pos sektor Palabuhanratu sekitar pukul 13.00 WIB katanya ada kebakaran alang-alang di kampung Gunung Sumping. Tidak hanya alang alang ada juga tempat pengasinan, tempat jemuran ikan asin. Tadi ada bangunan (terbakar) posisinya paling ujung sana ada tiga bangunan," jelas Aceng menambahkan.

Aceng membenarkan api sempat membesar dan mengarah ke tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET). Namun petugas gabungan yang ada di lokasi bergegas melakukan pemadaman di sekitar lokasi tersebut.

"Api tadi sempat mengancam tower SUTET, sekarang sudah padam petugas masih melakukan penysiran supaya api jangan sampai merambat lagi," pungkas Aceng.

Proyek TPST Cicabe Dibatalkan

DPRD Kota Bandung memberikan laporan mengenai rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cicabe. DPRD memastikan proyek yang akan dibangun di atas lahan eks TPA Cicabe itu sepakat untuk dibatalkan

Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), proyek TPST Cicabe telah dibatalkan. Kepastian ini kata Yudi bahkan sudah disampaikan dalam audiensi di kantor DPRD pada Senin (4/9/2023).

"Alhamdulillah sudah disampaikan, ada informasi update dari kementerian PUPR bahwa rencana pembangunan TPST ini informasinya dibatalkan. Informasinya langsung dari DLH yang menyampaikan," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/9/2023).

Informasi yang Yudi terima, dibatalkannya proyek TPST Cicabe karena ada limitasi waktu yang ditentukan Kementerian PUPR. Ditambah, proyek itu juga mendapat penolakan dari warga sekitar lantaran jaraknya yang terlalu dekat dengan pemukiman.

"Pembangunan TPST memang ada limitasi waktu. Dan dengan dinamika yang ada di lapangan, membuat PUPR membatalkan pembangunan TPST di Cicabe," terangnya.

Meski batal dibangun, Yudi tetap mengimbau warga di Kota Bandung untuk memiliki kesadaran dalam mengelola sampah. Sebab diketahui, persoalan itu saat ini sedang menjadi masalah pelik yang memerlukan komitmen bersama warga.

"Mengenai TPST Cicabe, masyarakat tidak usah khawatir, karena pembangunan tidak ujug-ujug. Pemerintah juga harus memberikan keteladanan bagaimana menciptakan proses pembangunan secara kondusif ramah lingkungan, mengutamakan kepentingan masyarakat terutama keselamatan masyarakat. Kemudian mengenai status darurat sampah, ini menjadi momentum stakeholder untuk bisa menyelesaikan bersama, dengan cara pengelolaan mandiri secara mandiri, setidaknya untuk mereduksi," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kuasa hukum warga komplek City Garden Residence, Faisal M Yusuf Nasution, mengatakan mereka masih menunggu surat resmi mengenai penghentian proyek TPST itu. Sebab menurutnya, tanpa ada surat resmi dari pemerintah, proyek yang sedari awal ditolak warga, nantinya bisa saja digarap kembali.

"Pada intinya kita mengacu kepada surat, keluarkan suratnya, keputusannya, jangan hanya di mulut saja. Jadi kita minta surat daripada mereka untuk menghentikan itu," katanya.

Faisal menegaskan, ada sejumlah alasan TPST Cicabe tidak bisa dibangun oleh pemerintah. Mulai dari dugaan pelanggaran Perda Kota Bandung hingga potensi bencana longsor. Apalagi, TPST Cicabe akan dibangun pada lahan yang berstatus sengketa.

"Selain aturan main, keberatan kita yang kedua masalah longsor sebanyak dua kali, ini pernah terjadi tahun 1980an dan tahun 2006. Iya Mereka melakukan kajian, tapi kalau kejadian (longsor) siapa yang menjamin," tuturnya.

Selain itu, Faisal juga khawatir jika pembangunan TPST Cicabe akan berdampak pada terjadi konflik sosial. Sehingga pihaknya menunggu surat resmi dari pemerintah untuk meredam kekhawatiran masyarakat.

"Jadi pertama ada aturan dilanggar, kedua dari segi keselamatan, ketiga warga tidak diajak berembuk. Ini bisa jadi konflik sosial di tengah masyarakat, karena masyarakat tidak dilibatkan," pungkasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bandung Dudy Prayudi turut membenarkan batalnya proyek pembangunan TPST Cicabe. Salah satu alasan proyek itu dibatalkan, kata dia, karena ada tenggat waktu yang ditentukan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jabar Kementerian PUPR.

"Per kemarin, dari pihak BPPW Kementerian PUPR itu menyampaikan surat kepada kami yang menyatakan proyek TPST Cicabe dibatalkan. Karena memang mereka tidak bisa menunggu lama lagi, proyek ini sampai 2025, sementara mereka ingin ada kepastian berkaitan dengan pembangunan," katanya kepada detikJabar.

Setelah dipastikan batal dibangun, DLH berencana meningkatkan 3 kapastias TPST di Kota Bandung yang saat ini beroperasi. Mulai dari TPST Cicukang Holis, TPST Tegallega hingga TPST Nyengseret.

"Sedang dirumuskan dengan BPPW. Bagi pemkot tentu menyayangkan, karena kami sangat membutuhkan khususnya pengelolaan sampah di Bandung timur. Nantinya, pengelolaan sampah di Bandung akan dialihkan dengan meningkatkan kapasitas TPST yg sudah maupun sedang dibangun," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads