Anak 'Garuda' Menetas di Gunung Gede Pangrango Bertambah Jadi 3 Ekor

Anak 'Garuda' Menetas di Gunung Gede Pangrango Bertambah Jadi 3 Ekor

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 05 Sep 2023 17:07 WIB
Elang Jawa lahir di kawasan Cimande Gunung Gede Pangrango
Elang Jawa lahir di kawasan Cimande Gunung Gede Pangrango. (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Satu lagi anak Elang Jawa atau 'Burung Garuda' yang lahir di kawasan Gunung Gede Pangrango. Total sudah tiga anak Elang Jawa menetas di tahun ini dan kemungkinan akan bertambah lagi.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji mengatakan telur dari Elang Jawa di sarang yang berlokasi di kawasan Cimande Bidang PTN wilayah III itu pertama kali terpantau pada 27 Agustus 2023.

Tim monitoring mendapati telur tersebut tengah dalam proses pengeraman. "Pada tanggal 3 September 2023, telur tersebut diketahui telah menetas dan anak Elang yang kerap diidentikan dengan Burung Garuda tersebut lahir," ujar dia, Selasa (5/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sapto mengatakan sebelumnya kejadian ini tercatat ada dua ekor anak elang Jawa yang lahir di kawasan Gunung Gede Pangrango.

"Yang pertama pada 3 Juni 2023 di Resort PTN Cibodas, kemudian 13 Juni 2023 di Resort PTN Tapos, dan yang terbaru pada 3 September 2023 di Resort PTN Cimande," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sapto menuturkan jumlah anak Elang Jawa yang lahir di tahun ini diperkirakan akan kembali bertambah. Pasalnya pihaknya menemukan ada 10 sarang lainnya yang terdapat telur. "Biasa menetas antara 47 - 60 hari pengeraman. Tapi belum tentu semuanya menetas. Kami akan terus pantau," kata dia.

Dia menambahkan Elang jawa merupakan satwa predator berperan penting dalam keseimbangan ekosistem. "Oleh karena itu, data dan informasi keberadaan elang jawa di TNGGP penting didapatkan untuk mendukung upaya pelestariannya" ucap Sapto.

Ia menyebut gangguan yang paling mengancam bagi elang jawa adalah hilang atau rusaknya habitat serta minat perburuan yang tinggi terhadap burung predator ini untuk dijadikan peliharaan hidup dan hiasan atau awetan.

"Balai Besar TNGGP terus berupaya melakukan pelestarian elang jawa melalui inventarisasi sarang dan monitoring secara rutin setiap tahunnya. Karena melindungi elang jawa, melindungi ekosistem hutan kita," pungkasnya

(iqk/iqk)


Hide Ads