Miris! 6.508 Bangunan SD di Sukabumi Rusak

Miris! 6.508 Bangunan SD di Sukabumi Rusak

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 05 Sep 2023 19:01 WIB
Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak.
Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Sebanyak 6.508 bangunan sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Jujun Junaedi.

Secara rinci, dari 6.508 bangunan sekolah ada 931 bangunan SD rusak berat, 2.453 rusak sedang dan 3.214 rusak ringan. Jujun mengatakan, data tersebut merupakan data terbaru yang masuk dalam dapodik (data pokok pendidikan).

"Kemampuan kami untuk memperbaiki kelas yang rusak dengan berbagai kategori memang tidak bisa tuntas dalam satu tahun," ujar Jujun kepada detikJabar, Selasa (5/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak.Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak. Foto: Siti Fatimah

Menurutnya salah satu tantangan Pemda dalam memperbaiki fasilitas pendidikan ini ada pada keterbatasan anggaran. Jujun mengatakan, anggaran yang tersedia pada tahun 2023 ini sebesar Rp44 miliar untuk perbaikan kelas yang rusak berat dan sedang sebanyak 597.

Dia mengungkapkan, ada bangunan sekolah yang rusak sejak tahun 2018 dan sekolah tersebut akan diprioritaskan untuk segera diperbaiki. Meski demikian, proses perbaikan sekolah rusak akan dilakukan secara bertahap.

ADVERTISEMENT

"Tentunya dengan posisi anggaran yang terbatas maka kami akan memperbaiki bangunan secara bertahap. Apapun itu kami berusaha untuk melakukan yang terbaik dengan anggaran yang ada," ujarnya.

Bangunan Kelas Rusak Sejak 2018, Siswa Belajar di Ruang Perpustakaan

SDN Pacing yang berlokasi di Kampung Pacing, Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sekolah yang mengalami kerusakan berat. Dua ruangan kelas dan satu ruang kepala sekolah sudah tak layak digunakan dan mengancam keselamatan.

Kepala Sekolah SDN Pacing Rohidin mengatakan, bangunan sekolah yang rusak itu sudah terjadi sejak 2018. Selama enam tahun ini, bangunan dibiarkan kosong hingga nyaris ambruk.

"Ini mungkin saya sedikit memberikan penjelasan terkait kondisi SD Pacing per bulan September 2023 memang menurut informasi dari Kepsek sebelumnya bahwa dua rombel sejak 2018 tidak bisa digunakan total karena kondisinya rusak berat," kata Rohidin saat ditemui detikJabar.

Dia mengatakan, karena khawatir menimbulkan korban, akhirnya pihak sekolah mengganti ruang perpustakaan menjadi ruang belajar bagi siswa kelas 6. Menurutnya, ruang perpustakaan pun jauh dari kata layak sebagai ruang belajar siswa.

"Sepengetahuan saya selama 8 bulan menjabat di sini sangat mengkhawatirkan. Timbul rasa tidak nyaman bagi guru, anak, orang tua dan mungkin bagi yang lainnya melihat kondisi seperti sekarang. Jadi yang kita gunakan ruang perpus dan itu pun tidak layak sebenarnya," ungkapnya.

Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak.Bangunan sekolah di Sukabumi banyak yang rusak. Foto: Siti Fatimah

Rohidin menuturkan, pengajuan perbaikan ruang kelas sudah beberapa kali dilakukan namun hingga saat ini belum terealisasi. Warga setempat pun akhirnya berinisiatif untuk membongkar bagian kelas karena khawatir suatu saat akan jatuh menimpa siswa.

"Sudah menginformasikan ke Dinas Pendidikan melalui pengawas. Ada rencana katanya cuma satu lokal, mungkin nanti akan kita pergunakan untuk kelas 6. Ini diturunkan sama warga sini karena khawatir ambruk. Kita juga takut sedang mengerjakan, ini roboh," kata dia.

Besar harapannya, ruang belajar siswa itu segera dibangun ulang. Pasalnya, dinding-dinding sekolah sudah retak, pondasinya pun sudah tidak kuat.

"Kami sangat berharap bahwa ada rehab dari dinas instansi terkait untuk kenyamanan anak belajar. Kalau pun tidak tahun ini, tahun 2024 ada karena kemarin informasinya di tahun ini tidak mungkin ada anggaran lagi," tutupnya.

(mso/mso)


Hide Ads