Sebanyak 152 anggota Polri akan diterbangkan ke Central Africa pada pertengahan September 2023 mendatang untuk menjalankan tugas dan misi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kadivhubinter Irjen Krisna Murti memimpin langsung penutupan Latpragas Satgas Garbha Firmed Police Unit (FPU) 5 MINUSCA, serta Upacara Pembaretan dan Brevet kepada 152 personel Latpragas Satgas Garbha FPU 5 MINUSCA, dan 10 personel Training of Trainers (ToT) Kepolisian asing yang digelar di Garuda Huh Cozy Land Cikole, Lembang, Bandung Barat, Kamis (31/8/2023).
Dalam sambutannya Krisna mengapresiasi 152 personel Polri yang ikut dalam tugas dan misi PBB. Mereka rela meninggalkan keluarga tercinta, bahkan meninggalkan tanah air dan memberikan pengabdian terbaik pada perdamaian dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acara tradisi pembaretan adalah bentuk simbolis dari bangsa dan negara, menitipkan pada Barat yang digunakan sehingga nanti saat melaksanakan tugas terutama di negara Afrika Tengah, teman-teman paham dan mengerti bahwa ada kehormatan negara Indonesia di lengan kiri rekan-rekan merah putih," kata Krisna.
"Ada simbol dari negara-negara di dunia untuk perdamaian, dengan proses pelatihan yang panjang selama 7 bulan," kata dia menambahkan.
Dia berpesan kepada 152 anggota Polri yang akan diberangkatkan ke Central Africa agar menjaga nama baik Polri, nama baik Indonesia dan nama baik PBB. "Kami meminta dengan sangat, memohon dan memerintahkan atas nama Kepolisian Indonesia agar rekan-rekan menjaga ini dengan baik, jaga kehormatan diri, jaga kehormatan bangsa dan negara serta kehormatan PBB," tuturnya.
"Seperti pasukan-pasukan sebelumnya, pada waktunya nanti semua kembali ke tanah air dan beri performa terbaik bukan hanya Indonesia, tapi PBB," pungkasnya.
Berlatih di Hutan Pinus Cikole Lembang
Terpisah Kepala Bagian Perdamaian dan Kemanusian Kombes Leo Andi Gunawan, Latpragas Satgas Garbha FPU 5 MINUSCA di Cikole, Bandung Barat digelar selama tiga hari. Para personel melakukan perjalanan 41 KM dibagi dalam 5 pos dan setiap pos menerima persoalan yang harus dipecahkan.
"Permainan ini kita ciptakan untuk melatih dan memunculkan mereka sebagai individual, melatih berbagai tekanan, dingin dan makanan terbatas. Dengan kondisi pressure seperti itu mereka harus berpikir jernih dan membuat keputusan tepat karena di daerah konflik situasi seperti itu," tuturnya.
152 personel Latpragas Satgas Garbha FPU 5 MINUSCA ini akan tinggal selama 1 tahun di Central Africa dan personel yang sebelumnya mengikuti kegiatan ini di luar negeri pulang ke Indonesia.
"Daerah itu daerah konflik, untuk menjaga yang tadinya konflik jadi damai. Polisi menjaga proses perdamaian," ujarnya.