Tebing dengan jurang sedalam ratusan meter di obyek wisata Panenjoan Kampung Cigaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi kembali memakan korban. Catatan detikJabar, sudah dua kali kejadian yang menyisakan misteri di lokasi tersebut.
Kapolsek Ciemas, Iptu Azhar Sunandar dalam keterangannya mengatakan di sekitar lokasi itu memang gelap gulita karena minim penerangan.
"Kondisi TKP diketahui tidak dilengkapi dengan lampu penerangan, sehingga sangat berbahaya untuk dikunjungi pada malam hari dan kawasan objek wisata Panenjoan tersebut juga belum dilengkapi alat pengaman pembatas jurang," kata Azhar, Rabu (30/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut dua peristiwa yang terjadi di objek wisata Panenjoan yang makan korban :
Telepon Misterius Saep Ditemukan Tewas
Peristiwa pertama menimpa Pria bernama Saep (20) asal Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi terjatuh usai menerima telepon misterius pada Selasa (14/3/2023) dini hari. Jasad Saep ditemukan tersangkut di jurang Panenjoan.
"Kami menerima informasi dari kepolisian setempat, Polsek Ciemas sekitar pukul 03.00 WIB, kabar yang kami terima dia ngopi bareng dengan temannya lalu pergi menerima telepon entah dari siapa," kata Agus, Komandan Peleton Posko Damkar Ciemas kepada detikJabar melalui sambungan telepon kala itu.
Saat itu, teman-teman korban sempat menunggu hingga beberapa lama. Karena tidak kunjung datang, mereka kemudian melakukan pencarian. Karena tidak ditemukan akhirnya saat itu teman-teman korban menyimpulkan korban terjatuh ke dalam jurang.
"Ditunggu teman-temannya dia enggak datang, jadi memang ada indikasi jatuh. Sudah dicari kemana-mana enggak ada, saat kami tiba di lokasi memang ada tanda-tanda dia terjatuh," ujar Agus.
"Ciri-ciri dia jatuh awalnya ada bekas di semak rimbun ada sandal terselip di atas pepohonan, tebing ini kedalaman 100 meter lokasinya di kawasan Geopark Ciletuh, Panenjoan," lanjutnya.
Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sukabumi evakuasi korban atas nama Saep (20), warga Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Pria itu diketahui terperosok ke jurang sedalam 100 meter di Kampung Cigaok Panenjoan, Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas atau di kawasan Geopark Ciletuh.
Proses evakuasi berlangsung dramatis selama 4 jam di jurang dengan kecuraman mencapai 95 derajat. Upaya pengambilan jasad korban dilakukan dengan teknik rappelling atau repling.
"Petugas bernama Lutfi dari Posko penyelamatan Damkar Jampang Kulon, melakukan Refling. Menuruni ketinggian dengan menggunakan tali karmantel dan carabinner. Tebing curam kemiringan 95 derajat," kata Agus, Komandan Peleton Posko Damkar Ciemas kepada detikJabar, Selasa (14/3/2023).
Kesurupan hingga Seret Teman Masuk Jurang
Peristiwa selanjutnya terjadi pada Selasa (29/8/2023) malam. Perempuan inisial IN (20) dan temannya NI (18) warga Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi. Ia mengalami kesurupan lalu terperosok ke jurang.
IN dan temannya lolos dari maut, meskipun terperosok di jurang sedalam 20 meter ia hanya mengalami luka ringan. Peristiwa itu bermula saat IN dan teman-temannya bermain di objek wisata Tebing Panenjoan, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas.
"Saat itu, IN sedang bersama teman-temannya sedang bermain dan nongkrong di objek wisata Tebing Panenjoan. Saat itu, tiba-tiba IN mengalami kerasukan atau kesurupan dan tidak sadarkan diri," kata Kapolsek Ciemas, Iptu Azhar Sunandar dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (30/8/2023).
Tidak hanya itu, IN kemudian tertawa seraya bergulingan di sekitar area tebing lalu berlarian. Korban sempat ditahan oleh sejumlah temannya, namun entah kenapa tenaga perempuan bertubuh kecil itu bertambah kuat.
"Menurut, saksi ia tertawa-tertawa sambil berguling - guling kemudian berlari-lari tidak beraturan. Teman-temannya kemudian berusaha menahan dan memegangi korban karena khawatir jatuh ke tebing, namun upaya itu tidak berhasil," ujarnya.
"Tenaga korban bertambah besar, saat itu satu teman korban inisial NI (18) tidak mampu menahan tenaga dari korban kemudian ikut terseret dan terperosok ke dalam tebing dengan kedalaman 15 sampai - 20 meter secara bersama - sama," sambung Azhar.
Proses evakuasi kemudian dilakukan, sekitar pukul 20.20 WIB, keduanya berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan dari kecamatan dan kepolisian.
"Sekitar pukul 20.20 WIB kedua korban berhasil di evakuasi oleh unsur Forkopimcam Ciemas dan warga setempat. Akibat kejadian tersebut kedua korban hanya mengalami luka ringan Lecet di bagian tangan dan kaki," pungkas Azhar.
(sya/iqk)