Kebakaran di TPA Sarimukti belum kunjung padam memasuki hari ke-12. Upaya pemadaman sendiri masih terus dilakukan, termasuk dengan menggunakan helikopter water bombing dari BNPB.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengungkap proses pemadaman kebakaran TPA Sarimukti hingga hari ke-12 ini. Menurutnya titik api dan kepulan asap mulai berkurang.
"Untuk kondisi saat ini per tadi pagi, informasi di lapangan itu zona 1 ada 80-90 persen asap dan api sudah hilang, tapi masih ada beberapa area dengan titik api kecil. Di zona 4, 50 persen asap dan api sudah berkurang," kata Hadi saat memberikan keterangan di Gedung Sate, Rabu (30/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zona 2-3 masih tebal asapnya, tapi sejauh ini titik api sangat berkurang keseluruhan," imbuhnya.
Upaya penanganan kebakaran menurutnya masih dilakukan termasuk dengan menggunakan helikopter water bombing milik BNPB. Sejak dioperasikan pada Sabtu pekan lalu, sebanyak 1,2 juta liter air kata dia telah disiram ke gunungan sampah Sarimukti.
"Kita upayakan sekarang itu BPBD dan BNPB untuk mengoptimalkan water bombing sejak Sabtu kemarin dan sampai hari ini, 1,2 juta liter air sudah ditumpahkan. Ini kita upayakan untuk mempercepat pemadaman," jelasnya.
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan jika pemadaman kebakaran melalui water bombing terbukti cukup ampuh. Sebab sebelumnya, pemadaman dengan mobil Damkar tidak mampu menjangkau area di tengah-tengah tumpukan sampah.
"Memang terkait dengan upaya water bombing ini mau gak mau harus dilakukan, karena pada saat sebelum dilakukan upaya pemadaman di pinggir saja dan tidak menyentuh di tengah karena yang besar itu di tengah," ujar Hadi.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Jabar AriefPerdana menambahkan, imbas dari kebakaran membuat Pemprov Jabar akhirnya membuka lahan darurat untuk dijadikan TPA sementara.
Namun lahan darurat itu hanya mampu menampung 8.689 ton sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. Dari jumlah itu, Kota Bandung mendapat jatah paling besar yakni 4.789 ton.
"Untuk kondisi darurat ini sudah disepakati, di masa darurat selama 1 bulan, yang diterima ke zona darurat dari 4 kabupaten kota 8.689 ton untuk menampung sampah di truk dan TPS," ujarnya.
"Kota bandung 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Cimahi 600, KBB 1.500 ton. Ada 900 truk yang bisa diangkut ke Sarimukti," singkatnya.
(bba/yum)