Satu keluarga yang tengah berlibur ke Taman Nasional Quebec (SEPAQ) di Kanada mendadak sakit gegara kebanyakan minum air.
Dilansir detikTravel yang mengutip CBC pada Rabu (23/8), kisah tersebut diceritakan Emiliano Piccinin, turis asal Italia. Saat itu dia bersama keluarganya berlibur ke Kanada pada 14 Agustus 2023.
Di sana, mereka hiking dan menginap di pondok yang disewakan oleh taman nasional. Saat hiking ke sebuah danau, mereka kehausan dan minum air yang sudah mereka bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Segelas Boba yang Menghadirkan Petaka |
Piccinin merasa sedang tak enak badan. Namun hal itu sudah biasa untuknya. Tapi keesokan harinya, rasa sakit semakin menjadi. Dia merasakan tubuhnya seperti terbakar usai minum lebih banyak air dari keran di pondok itu. Bahkan dia muntah-muntah.
Berpikir cepat, Piccinin mencoba mengecek kualitas air di dalam pondok. Ia memeriksa situs Sepaq untuk melihat peringatan tentang air yang aman untuk diminum. Anehnya, seisi pondok memiliki tanda air yang dapat diminum.
Tak mau sakit lama-lama, Piccinin bergegas menuju kantor pengelola taman nasional. Di sana ia bercerita pada petugas tentang dugaan keracunan air air. Barulah saat itu petugas cerita kalau air mereka terkontaminasi bakteri. Mereka baru saja menggunakan pemutih untuk mendisinfeksi jamur yang berada di sumur.
Piccinin kaget bukan main. Tanpa permintaan maaf atau menawarkan bantuan, petugas itu terlihat santai dan kembali bekerja. "Managernya cuma bilang lupa kasih tahu kalau airnya enggak bisa diminum tapi mudah-mudahan saya cepat sembuh," cerita Piccinin.
Piccinin langsung membawa keluarganya ke rumah sakit terdekat, sekitar 40 menit dari sana. Ia langsung menjalani tes darah dan sinar-X. Dokter menduga perut Piccinin berlubang, ia dilarikan ke rumah sakit Rimouski. Piccinin dan keluarganya masih dalam perawatan namun tidak dalam bahaya.
Pihak taman nasional memberikan pernyataan bahwa semua karyawan telah diberitahu untuk memasang tanda air yang tidak dapat diminum setelah perawatan sumur. Katanya mereka juga menawarkan untuk memanggil ambulans untuk keluarga Piccinin, namun dia menolak.
Kini Piccinin sedang mempertimbangkan untuk menuntut badan taman nasional karena air tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini.