Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan lelang atau tender proyek cut and fill RSUD Bedas Pacira. Pekerjaan proyek cut and fill dan pematangan lahan ini ditargetkan akan rampung sebelum akhir tahun 2023.
Selain itu, Pemkab Bandung berencana akan melakukan tender konstruksi atau pembangunan fisik rumah sakit senilai Rp 31 miliar menjelang akhir tahun ini.
"Sehingga di awal tahun 2024, kita sudah running pembangunan fisik RSUD Bedas Pacira ini. Insyaallah paling telat bulan Agustus tahun depan sudah beroperasi," kata Dadang dalam keterangan tertulis, Jumat (25/8/2023).
Bupati yang akrab disapa Kang DS ini berharap kehadiran RSUD Bedas Pacira dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di wilayah Pacira dan sekitarnya. Dengan begitu, masyarakat akan semakin mudah dan dekat dengan layanan kesehatan yang berkualitas.
"Nantinya masyarakat di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali yang membutuhkan pelayanan kesehatan tak perlu jauh-jauh lagi ke Soreang atau ke RSUD Al Ihsan Baleendah, apalagi ke Kota Bandung. Sekarang bisa lebih dekat dan mudah karena di Pacira juga ada RSUD yang insyaallah fasilitasnya juga akan lengkap," ungkap Bupati.
Dadang menambahkan, pembangunan RSUD Bedas Pacira merupakan komitmennya terhadap masyarakat Kabupaten Bandung dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Hal itu juga sesuai dengan misi dan janji politiknya.
Ia menyebut pembangunan ini juga menjadi bentuk keseriusannya terhadap penyediaan layanan kesehatan, yakni dengan membangun RSUD Bedas Cimaung dan RSUD Bedas Kertasari. Selain RSUD Bedas Pacira, Pemkab Bandung juga tengah membangun RSUD Bedas Arjasari dan akan segera membangun RSUD Bedas Tegalluar Bojongsoang.
"Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan dasar yang wajib diberikan pemerintah kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami Pemkab Bandung akan terus berkomitmen serta menaruh perhatian besar kepada sektor kesehatan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Dadang menyampaikan saat ini Kabupaten Bandung telah memiliki 11 unit rumah sakit. Adapun lima di antaranya dikelola pemerintah daerah, lima dikelola pihak swasta dan satu unit rumah sakit dikelola Lanud Sulaiman.
Dadang mengungkapkan selain bentuk pemerataan fasilitas kesehatan, pembangunan RSUD Bedas di lima lokasi berbeda juga bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan peningkatan akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau akibat kondisi geografis. Di samping itu, pembangunan ini juga sebagai bentuk 'cinta' Dadang terhadap masyarakat Kabupaten Bandung.
"Wilayah Kabupaten Bandung itu kan sangat luas dan berbukit-bukit sehingga memerlukan banyak rumah sakit. Inilah bentuk komitmen terhadap janji politik saya sekaligus 'kanyaah' untuk masyarakat," ucapnya.
Ia berharap hadirnya lima RSUD tersebut mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama pasien rujukan dari puskesmas. Dengan demikian, angka kematian pasien akibat jauhnya akses kesehatan dapat ditekan.
Dengan adanya pembangunan fasilitas kesehatan itu, Dadang juga berharap indeks kesehatan Kabupaten Bandung akan terus meningkat sehingga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung.
"Tentunya, pembangunan rumah sakit ini juga akan ada multiplier effect untuk pembangunan dan perekonomian masyarakat setempat, karena akan menyerap tenaga kerja sekitar wilayah tersebut," pungkasnya.
(ncm/ega)