Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk atasi polusi udara yang terjadi di Jabodetabek. TMC ini dilakukan selama tiga hari dari Tanggal 19-21 Agustus 2024, bekerjasama dengan BNPB, BMKG dan TNI AU.
Koordinator Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo mengatakan, operasi TMC telah dilakukan selama tiga hari. Menurutnya jika hujan turun, namun tidak sampai ke wilayah Jakarta.
"Tanggal 19 Agustus kita lakukan sorti penyemaian, terjadi hujan hanya dengan durasi singkat di Bogor, intensitasnya ringan," kata Budi kepada detikJabar.
Pada Tanggal 20 Agustus operasi TMC kembali dilakukan di hari itu pihaknya melakukan dua kali sorti.
"Kita lakukan upaya lebih masif lagi karena bisa dilakukan sejak pagi kami lakukan dua sorti dan targetnya tetap, wilayah Jabodetabek hujannya agak lumayan besar, intensitas sedang bahkan beberapa titik lebat mulai Pukul 17.00-20.00 WIB," ungkapnya.
"Tapi memang hujan yang terjadi hanya di wilayah Bogor, Depok dan Tangerang Selatan tidak masuk wilayah Jakarta," tambahnya.
Begitu pun operasi TMC di hari ketiga atau Tanggal 21 Agustus. Budi menyebut, hujan turun tapi tidak sampai Jakarta.
"Terpantau hujan dengan intensitas ringan di Kabupaten Lebak dan Bogor update Pukul 17.00 WIB," kata Budi.
Budi berujar, operasi TMC dihentikan sementara karena prediksi BMKG pada Tanggal 22-23 Agustus potensi awan potensial kecil.
"Hasil rapat sore kemarin diputuskan kegiatan sementara dihentikan karena BMKG menilai potensi hujan kecil dan akan dilanjutkan kembali mulai Tanggal 24 Agustus mendatang. Posko dipindahkan ke Halim," ujarnya.
"Masih belum bisa sampai Jakarta.Potensi hujannya memang sulit. Kelembaban udara (RH) - nya kering dan CAPE (Convective Availability Potential Energy) atau energi pengangkatan konvektifnya rendah sekali," pungkasnya.
(wip/yum)