RSUP Hasan Sadikin dan sejumlah rumah sakit ditegur keras Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gegara kasus bullying yang terjadi pada masa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). RS Hasan Sadikin merespons dan berjanji menindaklanjuti laporan perundungan tersebut.
"Menyesalkan adanya kejadian perundungan pada proses pendidikan di RSHS dan melanjutkan upaya pencegahan serta tindak lanjut terhadap segala bentuk perundungan," Plt Dirut RSHS Yana Akhmad dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8/2023).
Yana menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh mencegah dan menindaklanjuti perundungan di lingkungan RSHS. Pencegahan itu bahkan menurutnya sudah dilakukan sebelum adanya surat teguran dari Kementerian Kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun memaparkan beberapa upaya pencegahan dan pemberantasan perundungan melalui langkah-langkah seperti sosialisasi, penandatanganan pakta integritas, hingga membuat buku pedoman.
"Membuat kanal pelaporan perundungan yang telah disosialisasikan terhadap seluruh civitas hospitalia, bekerja sama dengan FK UNPAD dan institusi pendidikan lainnya untuk mencegah proses perundungan," jelasnya.
"Meningkatkan pengawasan dalam proses pendidikan yang berlangsung di RSHS," imbuhnya.
Yana juga mengungkapkan, RS Hasan Sadikin akan memberikan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan perundungan.
"Manajemen akan memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku kepada kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan perundungan," tutup Yana.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan menerima 91 laporan kasus bullying dalam kurun waktu kurang dari sebulan sejak regulasi perundungan dirilis melalui Instruksi Menteri Kesehatan. Dari total tersebut, 44 di antaranya terjadi di lingkup RS yang dinaungi Kementerian Kesehatan RI.
Ada 12 di antaranya yang sudah selesai dalam proses investigasi. Berasal dari tiga RS yakni RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Adam Malik, dan RSUP Hasan Sadikin. Data tersebut dihimpun dari catatan pelaporan di Kemenkes RI baik yang masuk melalui website pengaduan bullying, dan hotline Kemenkes RI sampai Selasa (15/8/2023).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bentuk perundungan atau bullying di dunia PPDS tidak main-main. Mulai dari perkataan kasar yang mengandung nama-nama hewan, makian tidak pantas, tidak melibatkan sopan santun dalam lingkup pendidikan kedokteran.
(bba/orb)