Sebanyak 3.600 siswa Pasundan punya cara sendiri memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia. Mereka memeriahkan karnaval Pasundan Kataji, Kamis (17/8/2023).
Ke-3.600 siswa itu merupakan siswa SD, SMP, SMA, dan SMK Pasundan se-Bandung Raya dan Jatinangor. Adapun rute karnawal dimulai dari SMP Pasundan 1 Balonggede, Alun-alun Bandung, Braga, Wastukencana, hingga finish di Gedung Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera 41 Bandung.
Siswa dan siswi yang mengikuti karnaval ini mulai berjalan dari Alun-alun Kota Bandung sampai ke Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung dengan berbagai atribut kreatif serta membawa hasil karya siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan Dadang Mulyana mengatakan Karnaval Helaran Pasundan Kataji yang mengangkat budaya Sunda ini digelar dalam rangka menunjukkan rasa syukur karena Indonesia telah merdeka selama 78 tahun.
"Kegiatan hari ini, dalam konteks pendidikan. Para siswa harus tahu bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia itu bukan hadiah dari Jepang, tapi ditebus dengan perjuangan seluruh bangsa Indonesia dengan tetesan air mata dengan kucuran darah," tegasnya.
Dadang mengatakan, setidaknya siswa dan siswi yang bersekolah di Pasundan harus memiliki semangat untuk belajar, memberikan pengabdian terbaik pada bangsa dan negara dan berwirusaha. "Intinya mereka bersemangat untuk berwirausaha, semangat itu ditiru dari semangat pejuang terdahulu dalam merebut kemerdekaan," pungkasnya.
![]() |
Nindy, siswi SMA Pasundan Banjaran mengaku senang mengikuti karnaval untuk menyambut HUT RI yang ke-78. "Senang banget mengikuti perhelatan karnaval ini, karena bisa menambah pengalaman juga dan udah kelas 12 juga jadi ini terakhir ikutan kegiatan ini," kata Nindy.
Sebelum karnaval digelar, Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar upacara pengibaran bendera yang dikuti siswa Pasundan se-Bandung Raya, pengurus Paguyuban Pasundan, karyawan Pasundan, pengurus YPDM, pengurus YPT, serta guru dan dosen di lingkungan Pasundan.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi menjadi pembina upacara. Dalam amanatnya, ia mengimbau agar semua yang hadir, terutama siswa, tidak terlibat korupsi dan narkoba karena keduanya bisa menghancurkan bangsa. Kemudian ia juga mengatakan bahwa musuh bangsa adalah kebodohan.
"Ini adalah yang paling kita hadapi dan sangat berat. Oleh karena itu kita bersyukur Paguyuban Pasundan telah melahirkan lembaga pendidikan. Jauh sebelum kemerdekaan kita telah berkontribusi," katan Didi dalam keterangan yang diterima detikJabar.
Didi juga memberikan pesan kepada siswa dan siswi yang bersekolah di Pasundan yaitu harus percaya diri. Mereka harus pantang menyerah dan jadi pribadi yang berani.
"Jadi hari ini kita ingin membangun sejarah ke depan bahwa perjalanan panjang ke depan itu bukan pekerjaan yang ringan. Namun harus diawali dari kesadaran negara harus tetap eksis dan utuh. Tentu terus kita bangun dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara," jelas Didi.
Didi lalu mengingatkan pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila. Sebab dengan menjaga dan mengamalkannya, bangsa Indonesia akan terjaga dari hal negatif.
"Pancasila adalah satu-satunya ideologi negara yang harus ditaati dan harus dilaksanakan baik terutama oleh para pemimpin bangsa ini dengan memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya. Sehingga negara dan bangsa ini terjaga dari hal-hal yang tidak kita inginkan," tegasnya.
(orb/orb)