Beragam cara dilakukan masyarakat di Jawa Barat dalam mengisi perayaan hari kemerdekaan, selain perlombaan unik berbagai parade, hingga yang unik makan nasi liwet bersama-sama hingga sepanjang 1 kilometer.
Botram atau makan bersama hingga melibatkan ratusan warga itu dilakukan warga di Kampung Pojok Indah, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Daun pisang dengan berbagai menu, dihamparkan di jalan lingkungan kampung tersebut.
"Ini dalam rangka menyambut HUT RI ke 78 tasyakuran, makan bareng warga RW 15, kami mempererat tali silaturahmi. Alhamdulillah warga antusias mengikuti kegiatan ini, pakai dana masing-masing menunya bervariasi," kata Heryawan ketua RW 15 kepada detikJabar, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Heryawan, warga sebenarnya sudah biasa melakukan tradisi makan nasi liwet secara bersama-sama tersebut. Biasanya dilakukan di hari besar Islam, namun khusus untuk hari besar nasional baru dilakukan kali ini.
"Ini pertama kali, adapun hari besar seperti hari besar Islam kami selalu mengadakan warga masyarakat antusias, ini sepanjang 1 kilometer sampai ke belakang sana, dengan dana masing-masing melibatkan RT 01 sampai RT 05," imbuh Heryawan.
"Setelah melihat acara ini sukses, kita akan agendakan setiap tahun, lebih banyak dari ini. Harapan ke depan kegiatan ini bisa mempererat tali silaturahmi antar masyarakat, selain itu di sepanjang jalan ini juga dihias ornamen hari kemerdekaan yang akan dirayakan 17 Agustus besok," sambungnya.
Cucu Yeti, emak-emak yang ikut dalam kegiatan botram tersebut mengatakan ada tiga manfaat yang diperoleh dari perayaan botram nasi liwet dengan tetangga tersebut.
"Pertama silaturahmi dengan warga satu RW, kedua menambah wawasan dan yang ketiga kebersamaan karena melibatkan semua warga di satu RW. Itu masing-masing biaya sendiri masing-masing keluarga," ungkap Cucu.
Menurutnya ada satu poin yang penting lainnya, yakni bisa bertukar menu dengan tetangga. "Jadi bisa saling mencicipi menu yang dibawa, yang punya ini atau itu bisa saling mencicipi. Harapannya seluruh warga masyarakat lebih kompak dalam hal apapun, persatuan dan kesatuan menjaga silaturahmi," pungkasnya.
Aura kemerdekaan benar-benar terasa di lokasi tersebut, warga juga kompak mengenakan pakaian dengan warna senada, merah dan putih. Merdeka, merdeka, merdeka teriak warga yang dilanjut dengan berdoa dan santap bersama.
(yum/yum)