Dikutip dari detikInet, peristiwa 66 juta tahun yang lalu itu tak sepenuhnya memusnahkan dinosaurus. Masih ada kerabat Tyrannosaurus dan Velociraptor, yang bisa kita sebut burung.
Melansir American Museum of Natural History, dalam pandangan sebagian besar ahli paleontologi saat ini, burung adalah dinosaurus yang hidup. Ada berapa hal yang menjadi tanda yakni fitur kerangka utama serta perilakunya, termasuk bersarang dan mengerami.
Sebelum burung, kebiasaan ini dipercaya muncul pertama kali pada beberapa dinosaurus yang hidup pada jutaan tahun yang lalu.
Para peneliti pun menyakini bahwa burung dan beberapa dinosaurus memiliki nenek moyang yang sama. Ini dibuktikan dengan sejumlah fosil yang berhasil ditemukan sejauh ini.
Lebih lanjut, The Cornell Lab menyebut sebuah bukti fosil yang baru-baru ini digali di China dan Kanada telah memastikan bahwa nenek moyang burung memang memiliki bulu di setiap jalur evolusi. Nah, banyak dinosaurus theropoda memiliki bulu yang menutupi tubuh mereka yang disebut dengan 'dino fuzz'. Dino fuzz ini bahkan menutupi kerabat dekat Tyrannosaurus rex.
Baca juga: Hubungan Asteroid dan Kepunahan Dinosaurus |
Dengan demikian hampir dapat dipastikan dan sesuai konsensus banyak ilmuwan, bahwa burung adalah bentuk evolusi dari dinosaurus yang berhasil selamat dari peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Tidak Semua Punah, Dinosaurus Ini Masih Ada di Sekitar Kita (yum/yum)