Profil Muradi, Calon Pj Walkot Bandung dari Kalangan Akademisi

Profil Muradi, Calon Pj Walkot Bandung dari Kalangan Akademisi

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 09 Agu 2023 12:31 WIB
foto kolumnis majalah detik Muradi
Guru Besar Unpad Muradi (Foto: majalah detik).
Bandung -

DPRD Kota Bandung telah mengusulkan 3 kandidat untuk ditetapkan menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung. Usulan tersebut dilakukan setelah roda kepemimpinan di Kota Kembang akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Ketiga kandidat yang diusulkan yaitu Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jabar Dedi Supandi. Adapun satu nama terakhir yaitu Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Muradi.

Khusus untuk Prof Muradi, sosoknya memang bukan berasal dari kalangan pemerintahan. Tapi, namanya sudah banyak menghiasi sejumlah pemberitaan di media massa dan turut mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah baik di daerah maupun pemerintah pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profil Prof Muradi

Melansir berbagai sumber, Pakar Keamanan Dalam Negeri Unpad ini lahir di Jakarta pada 10 Mei 1975. Muradi kemudian menjadi pengajar aktif di Unpad sejak 2004 hingga pernah dipercaya menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik pada 2016-2021.

Muradi memulai kuliahnya di Jurusan Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Setelah selesai, ia kemudian melanjutkan pendidikan magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Program Kajian Stratejik di S. Rajaratnam School of International Studies Nanyang Technological University (NTU) Singapura, dan School of Politics and International Studies di Flinders University, Adelaide, Australia.

ADVERTISEMENT

Selain menjadi akademisi, Muradi juga tercatat pernah menjabat jabatan strategis yang bersangkutan dengan pemerintahan. Salah satunya dengan dipercaya sebagai Staf Ahli Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan pada Kantor Staf Presiden (KSP) periode 2015-2018.

Kemudian, ia juga ditunjuk untuk menjadi Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada 6 April 2018 hingga Komisaris PT LEN Industri (Persero). Selain menjadi akademisi, sampai sekarang Muradi masih berstatus sebagai Penasihat Ahli Kapolri Bidang Keamanan dan Politik.

Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Kurnia Solihat mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat yang diikuti pimpinan dan juga perwakilan dari fraksi-fraksi di DPRD Kota Bandung. Dari rapat itu, sebetulnya ada empat nama yang bakal diusulkan sebagai calon Wali Kota.

"Kemarin DPRD Kota Bandung telah rapat pimpinan dan telah mengusulkan tiga nama. Hasil pembahasan semua sudah disepakati, ada empat nama jadi ada Pak Dedi Supandi, Pak Ema, Prof Karim, dan Prof Muradi," kata Kurnia dihubungi detikJabar, Selasa (8/8/2023).

Dua di antaranya dipilih dari pemerintahan yakni Plh Wali Kota sekaligus Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi. Dua lainnya dari akademisi yakni Guru Besar Komunikasi Politik Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi serta Muradi.

Namun berdasarkan surat Permendagri nomor 4 tahun 2023 hanya ada tiga nama yang boleh diajukan. "Hasil dari kesepakatan, berdasar surat Permendagri kan hanya boleh tiga orang yang diajukan, jadi Pak Dedi, Pak Ema, dan Prof Muradi," jawab Kurnia singkat.

Sementara itu Anggota DPRD Komisi C Sandi Muharram mengatakan, pertimbangan tiga nama tersebut dirasa sudah mengerti Kota Bandung dan siap meneruskan dalam jangka waktu yang ditentukan.

"Jadi usulan Pj Walkot sudah ada tiga nama. Ya nama-nama yang beredar kuat diusulkan itu berharap secara umum sudah mengerti Bandung sesuai kondisi sekarang, kemudian melanjutkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD), kita melihat orang-orang ini termasuk yang psikologis lebih dekat dengan warga Bandung," ujar Sandi, dihubungi terpisah.

(ral/mso)


Hide Ads