Ada kisah miris di balik kehidupan Muhammad Fadilah (13) alias Doel, bocah yang nyaris putus sekolah di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Mak Engkom (55) sang nenek ternyata tinggal di kawasan Hutan Kota Kiaralawang, Palabuhanratu.
Sebuah gubuk tidak layak huni dengan ukuran 2x2 meter menjadi tempat tinggal Mak Engkom. Gubuk itu sebenarnya milik warga yang biasa digunakan untuk saung kebun. Namun pemiliknya mengizinkan Engkom tinggal di sana.
Engkom sendiri mengaku masih memiliki keluarga, namun ia merasa terus berkonflik dengan keluarganya itu. Hingga akhirnya dia mengalah dan memilih tinggal di gubuk tersebut. Meski kesulitan, Engkom berusaha untuk tetap bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selepas suami meninggal, saya hidup begini aja enggak ada yang menanggung jawab. Tinggal dengan keluarga malah diperlakukan tidak layak, saya akhirnya pergi dan tinggal di saung ini," kata Mak Engkom kepada awak media, Selasa (8/8/2023).
Engkom sudah tinggal selama 5 bulan di gubuk tersebut, ketika hujan turun ia menginap di tetangganya. Doel sang cucu, kadang juga menginap di rumah temannya.
"Kalau hujan turun, angin besar air masuk ke gubuk. Mau turun kadang terjebak karena aliran sungai juga membesar. Ya mau bagaimana lagi, kadang juga memilih bertahan saja daripada tidak ada tempat berteduh sama sekali," lirihnya.
Bangunan kayu itu sebagian dimanfaatkan Engkom untuk mengistirahatkan tubuh rentanya. Satu bangunan lain berukuran lebih kecil dijadikan dapur seadanya berbahan bakar kayu. Terlihat sebuah kasur kumal terlipat di dalam gubuk.
"Kadang Doel tinggal di sini, kadang juga dia menginap di rumah temannya. Kemarin tinggal di bawah, di rumah neneknya Doel yang satu lagi. Saya juga, sebelumnya tinggal di sana hanya rumahnya yang saya tinggali itu dijual," ujarnya.
Untuk makan sehari-hari Engkom terpaksa banting tulang dengan bekerja serabutan. Mulai dari buruh cuci hingga memulung rongsokan.
"Sehari-hari makan kalau nemu pakai apa saja kadang asin, dapat ngasih tetangga, sembako, juga suka dapat ada yang memberi. Kalau bantuan pemerintah tidak ada, dulu dapat tapi diblokir enggak tahu kenapa," pungkasnya.
Cerita Mak Engkom terungkap, usai kisah sang cucu Muhammad Fadilah alias Doel yang ingin sekolah jadi perbincangan warga. Doel akhirnya bisa melanjutkan sekolah di SMPN 3, namun ternyata kisah miris kehidupan Doel juga tercermin dari kehidupan sang nenek yang awalnya akan menyerah dengan keinginan cucunya yang ingin melanjutkan sekolah.