Gokil, Negara Tetangga Indonesia Jadi Raja 5G di Asia Pasifik

Gokil, Negara Tetangga Indonesia Jadi Raja 5G di Asia Pasifik

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 31 Jul 2023 22:00 WIB
Ilustrasi 5G
Foto: shutterstock
Bandung -

Perusahaan riset internet global bernama Ookla merilis daftar negara dengan kecepatan jaringan 5G paling kencang di Asia Pasifik. Ternyata, Malaysia menjadi negata dengan jaringan 5G tercepat versi Ookla.

Mengutip dari detikInet, Ookla menyebut Asia Pasifik merupakan kawasan yang terbilang berhasil mengimplementasikan teknologi 5G. Namun, pandemi, ekonomi global, dan iklim geopolitik menjadi tantangan.

Menurut Ookla, Korea Selatan bukanlah negara yang menjadj raja 5G di Asia Pasifik. Raja 5G di Asia Pasifik adalah tetangga Indonesia, yakni Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Selatan sejatinya negara pelopor yang meluncurkan layanan 5G nasional pada April 2019. Ookla menyebutkan Malaysia memiliki kecepatan download 5G hingga 512,10 Mbps. Angka itu tak hanya mengungguli negara di Asia Pasifik, tetapi melampaui negara maju di Eropa.

"Pencapaian yang mengesankan bagi Malaysia yang meluncurkan 5G pada 3,5 tahun setelah Korea Selatan dan kini telah menyusul mereka dalam kinerja," ungkap Ookla.

ADVERTISEMENT

Meskipun termasuk ke dalam negara yang sudah resmi meluncurkan layanan 5G, tetapi tidak ada nama Indonesia dalam daftar peringkat tersebut.

Pasar Eropa dan Asia Pasifik memiliki kesamaan seperti keragaman budaya yang besar, pelanggan dengan demografi yang beragam, serta peraturan dan kebijakan yang beragam, Ookla mengatakan, analisisnya baru-baru ini tentang kinerja 5G Eropa mengungkapkan adopsi awal 5G di kawasan Asia Pasifik berkinerja lebih baik daripada beberapa pasar utama Eropa.

Selama periode yang sama, Ookla memaparkan bahwa Singapura, India, Selandia Baru, China, dan Australia mencapai rata-rata kecepatan pengunduhan 5G melebihi 200 Mbps.

"Sebagai perbandingan, hanya Prancis yang mencatat kecepatan di atas 200 Mbps di antara negara-negara Eropa yang disebutkan, sementara Italia, Jerman, Inggris, dan Spanyol, mencatat kecepatan pengunduhan rata-rata di bawah 150 Mbps," tuturnya.

Sementara jika berbicara mengenai ketersediaan sinyal 5G di suatu negara, maka Hong Kong menjadi juaranya dengan mencapai 42,3%. Sedangkan, Malaysia yang tadi juara di hal kecepatan, justru ketersediaan sinyal 5G di urutan hampir bontot.

Terkait persoalan tersebut, analisis Ookla ada beberapa faktor seperti akses ke spektrum pita rendah dan keterjangkauan serta ketersediaan 5G perangkat memengaruhi Ketersediaan 5G yang dilaporkan di setiap pasar. Begitu juga kepadatan pendudukan kota yang terbilang tinggi dan penetrasi smartphone 5G pun melonjak.

Meskipun Australia 78 kali lebih besar dari Korea Selatan, dan menjadi salah satu negara berpenduduk paling sedikit, kedua negara melaporkan tingkat Ketersediaan 5G yang serupa, sekitar 36,6%.

Mengutip Counterpoint Research melaporkan tingkat penetrasi smartphone 5G lebih dari 80% untuk kedua negara, dengan Korea Selatan sebesar 88% dan Australia sebesar 82%.

"Di seluruh pasar Eropa, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Inggris Raya berkisar antara 20%-30%. Demikian pula, Thailand juga berada dalam kisaran ini di 26,8%," kata Ookla.

Tulisan di atas sebelumnya telah tayang di detikInet, baca artikel aslinya di sini.




(sud/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads