- Daftar Puasa Sunnah Bulan Muharram 1. Puasa Tasu'a 2. Puasa Asyura 3. Puasa 11 Muharram 4. Puasa Ayyamul Bidh
- Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram
- Niat Puasa Sunnah Bulan Muharram 1. Bacaan Niat Puasa Tasua 2. Bacaan Niat Puasa Asyura 3. Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
- Doa Buka Puasa Sunnah Bulan Muharram 1. Doa Buka Puasa Versi 1 2. Doa Buka Puasa Versi 2
- Tata Cara Puasa Sunnah Bulan Muharram 1. Niat 2. Sahur 3. Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa 4. Menyegerakan Berbuka Puasa
Mengamalkan puasa Sunnah Bulan Muharram sangat dianjurkan dalam Islam. Terdapat 4 amalan puasa yang bisa dilakukan. Berikut jadwal puasa sunnah bulan Muharram.
Berpuasa di bulan Muharram merupakan yang paling utama bagi umat Islam setelah Ramadhan. Saking dimuliakannya bulan Muharram bahkan disebut sebagai syahrullah atau bulan Allah.
Anjuran puasa sunnah di bulan Muharram bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW telah bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Artinya: "Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Selain itu ada hadis lainnya yaitu sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam'," (HR Muslim)
Daftar Puasa Sunnah Bulan Muharram
Bulan Muharram adalah bulan yang mulia setelah bulan Ramadhan. Salah satu puasa sunah yang dapat dilakukan adalah Tasu'a pada 9 Muharram dan Asyura pada 10 Muharram yang bertepatan pada Kamis dan Jumat, 27-28 Juli 2023.
Imam Almubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi menjelaskan bahwa puasa Muharram ada tiga jenisnya.
Pertama, puasa yang paling diutamakan pada bulan Muharram adalah puasa di hari kesepuluh diikuti oleh sehari sebelum dan sesudahnya, yakni tanggal 9 dan 11. Kedua, puasa di hari kesembilan (Tasua) dan kesepuluh (Asyura). Ketiga, puasa di hari kesepuluh (Asyura) saja.
Jadi sebetulnya, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Namun, juga boleh melaksanakannya pada 9 dan 10 Muharram saja. Atau, sehari pada 10 Muharram.
1. Puasa Tasu'a
Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram yang pada tahun 1445 H bertepatan dengan hari Kamis, 27 Juli 2023.
Puasa Tasu'a dianjurkan sebagai pembeda dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran mengamalkan puasa Tasu'a bersandar pada hadits Rasulullah SAW:
"Puasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan selisihilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)
2. Puasa Asyura
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Berdasarkan kalender Masehi 2023, tanggal 10 Muharram 1445 H jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023.
Puasa Asyura menjadi salah satu amalan sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Hafshah RA menyampaikan:
"Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)
Puasa Tasua dan Asyura dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Penjelasan ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW dalam hadits dari Ibnu Abbas RA:
"Jika saya masih hidup hingga tahun depan, saya akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)
Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
3. Puasa 11 Muharram
Selain dua puasa sunnah tersebut, umat Islam juga bisa melanjutkan puasa selama tiga hari seperti yang dianjurkan. Berdasarkan kalender Masehi 2023, tanggal 10 Muharram 1445 H jatuh pada hari Sabtu, 29 Juli 2023.
4. Puasa Ayyamul Bidh
Masih di bulan Muharram, umat Islam bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram. Jika ingin menambah pahala, bisa juga disertai puasa Senin dan Kamis.
Ulama Mazhab Syafi'iyah mengatakan bahwa puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Dalam riwayat Abu Dzar Radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: "Abu Dzar, jika kamu berpuasa tiga hari dalam suatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR at-Tirmidzi)
Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram
Berdasarkan penjelasan di atas, maka puasa pada bulan Muharram dapat dikerjakan selama 6 hari. Puasa dapat dikerjakan pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, lalu dilanjutkan pada 13-15 Muharram. Tanggal tepatnya sebagai berikut:
- Puasa 9 Muharram (Tasua): 27 Juli 2023
- Puasa 10 Muharram (Asyura): 28 Juli 2023
- Puasa 11 Muharram: 29 Juli 2023
- PuasaAyyamulBidh:
- Senin, 31 Juli 2023 (13 Muharram 1445 H)
- Selasa, 1 Agustus 2023 (14 Muharram 1445 H)
- Rabu, 2 Agustus 2023 (15 Muharram 1445 H)
Niat Puasa Sunnah Bulan Muharram
Niat harus diucapkan dengan penuh kesadaran baik di dalam hati maupun dilafalkan.
Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap pekerjaan itu bergantung dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.
Senada dengan buku Puasa Syarat Rukun & yang Membatalkan oleh Saiyid Mahadhir mencantumkan mazhab Syafii. Dijelaskan bahwa umumnya niat itu diartikan dengan suatu maksud untuk suatu hal disertai dengan perbuatannya.
Pentingnya niat dalam segala ibadah bertujuan agar amalan yang dikerjakan tidak dianggap sia-sia atau amalan tidak mendapatkan nilai ibadah disisi Allah SWT.
Dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Umar bin Khattab:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR Bukhari dan Muslim)
1. Bacaan Niat Puasa Tasua
Adapun bacaan niat puasa Tasu'a, yaitu sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari Tasu'a pada esok hari karena Allah Ta'ala."
2. Bacaan Niat Puasa Asyura
Adapun bacaan niat puasa Asyura, yaitu sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.
Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari Asyura pada esok hari karena Allah Ta'ala."
3. Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebelum melaksanakannya adalah sebagai berikut,
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat berpuasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."
Doa Buka Puasa Sunnah Bulan Muharram
Sebetulnya, doa berbuka puasa termasuk adab sunnah dalam puasa. Hal ini dijelaskan dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, dan Thibbun Nabawi oleh Maryam Kinanti N.
Meskipun begitu, memanjatkan doa berbuka puasa menjadi anjuran sebagai kelengkapan puasa, bersyukur atas nikmat kala berbuka.
Selain itu, terdapat salah satu manfaat penting membaca doa berbuka puasa. Ialah doa-doa kita akan mudah diijabah oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca doa ketika berbuka puasa, baik dengan doa buka puasa maupun doa-doa lainnya. Sebagaimana Rasul bersabda:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل والمظلوم
Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berdoa, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi." (HR Tirmidzi).
Terdapat dua bacaan berbuka puasa yang bisa dipanjatkan, tercantum dalam hadits sebagai berikut:
1. Doa Buka Puasa Versi 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
2. Doa Buka Puasa Versi 2
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Tata Cara Puasa Sunnah Bulan Muharram
Puasa Tasua memiliki banyak keutamaan seperti amalan ini merupakan salah satu ibadah sunnah yang tak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
Berikut tata cara puasa Tasua dari laman Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU).
1. Niat
Niat puasa sunnah bulan Muharram ini bisa dilafalkan secara lisan maupun dalam hati. Niat bisa dipanjatkan di malam hari sampai sebelum terbit fajar.
2. Sahur
Seperti layaknya puasa Ramadhan, sahur sangat dianjurkan sebelum puasa bulan Muharram. Sahur bisa menjadi kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Tapi jika tidak menunaikan sahur pun tetap bisa menjalankan puasa dan dianggap sah.
3. Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa
Tentunya saat berpuasa kita harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan dan minum dengan sengaja, melakukan hubungan suami istri, dan lain-lain. Kita harus menjaga emosi dan nafsu kita agar tak membatalkan puasa.
4. Menyegerakan Berbuka Puasa
Selayaknya puasa biasa, kita harus menyegerakan berbuka puasa seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Dikutip dari buku Al-Islam karya Said Hawwa, Malik bin Amir Abu Athiyyah pernah berkata kepada Aisyah RA: Ada dua orang di antara kami, yang satu menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, dan yang satunya lagi mengakhirkan berbuka puasa dan menyegerakan makan sahur.
Aisyah berkata: Siapa di antara mereka berdua yang menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur? Aku menjawab, 'Abdullah bin Mas'ud'. Ia berkata 'seperti itulah yang dahulu dikerjakan oleh Rasulullah' (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i, & Ibnu Majah)