Cenora, anak harimau Benggala yang dipelihara pencinta binatang Alshad Ahmad dilaporkan mati. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum menerima laporan terkait kematian hewan tersebut.
"Kematiannya baru, memang yang bersangkutan wajib segera melaporkan, kita belum tahu alasannya belum melaporkan, kami pasti nunggu laporan tersebut," kata Humas BBKSDA Jabar Eri Mildranaya dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/7/2023) malam.
Eri menyebut, jika Alshad tak melaporkan informasi kematian anak harimau tersebut maka pihaknya akan mendatangi tempat penangkaran harimau milik Alshad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau belum melapor arahan Kepala Balai akan turunkan tim," ujarnya.
"Kalau lihat di medsos lagi periksa ke dokter. Memang laporan harus disertai dengan hasil pemeriksaan dokter," ujarnya.
Disinggung apakah Alshad memiliki izin untuk breeding harimau tersebut, Eri sebut Alshad memiliki izin penangkaran.
"Aturannya ada, Permenhut 19 tahun 2005. Izin ada, bukan izin memelihara, tapi izin menangkarkan dengan tujuan perbanyakan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Alshad menginformasikan kematian Cinora melalui media sosial Instagram miliknya.
"Cenora sayang.. Anak harimau yang cantik, baik, tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya," terang Alshad Ahmad dalam Instagram miliknya.
"Ga nyangka Cenora pergi secepet ini, kita semua berduka yang mendalam. Padahal kemaren baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar loncat2, baru kemaren papah ajak mau maen ke Villa biar bisa lari2 yang puas di halaman yang gede," terangnya lagi.
"Selamat istirahat ya sayang, makasih atas kehadiran kamu disini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah2 kamu. Papah sayang banget sama Cenora," lanjutnya lagi.
(wip/yum)