Ruas jalan Situraja - Limusnunggal di Desa Pamulihan, Kecamatan Situraja cukup memprihatinkan. Kondisi jalan kabupaten yang rusak berat itu sudah berlangsung selama 8 tahun.
Sekadar diketahui, Desa Pamulihan sempat viral di jagat maya lantaran keunikan salah satu tradisinya yaitu pada momen pernikahan warganya yang menampilkan rombongan pengantin pria yang mencapai seribuan orang saat mengantar seserahan ke mempelai pengantin wanita.
Melansir wolipop, pernikahan tersebut diketahui adalah pernikahan Egi dan Mia yang viral di medsos setelah diunggah akun TikTok @ acaraweddingplanner.wo. Dalam video, disebutkan ada 1.000 orang rombongan yang ikut mengantar seserahan mempelai pria kepada mempelai wanita. Video unggahan seserahan itu pun sudah ditonton lebih dari 1,3 juta views.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desa Pamulihan merupakan hasil pemekaran desa di Kecamatan Situraja hingga terbentuklah tiga desa di antaranya Desa Situraja Utara, Desa Malaka dan Desa Pamulihan. Keunikan dari Desa Pamulihan adalah warganya yang rata-rata memiliki hubungan saudara.
Jumlah kepala keluarga (KK) Desa Pamulihan diketahui sebanyak 1711 KK atau 1891 jiwa dengan mayoritas warganya berprofesi sebagai petani.
Kepala Desa Pamulihan Ondi Rohaendi mengatakan, ruas jalan Situraja - Limusnunggal mengalami kerusakan sejak adanya proyek pembangunan Bendung Rengrang.
"Dulu jalan Situraja-Limusnunggal itu bagus tapi akibat adanya proyek Bendung Rengrang dengan seringnya dilalui kendaraan besar menyebabkan jalannya jadi rusak," papar Ondi kepada detikJabar belum lama ini.
Ondi menyebut, ada sekitar 1,5 kilometer ruas jalan Situraja - Limusnunggal yang kondisinya mengalami kerusakan.
"Jalan yang rusak ada sekitar 1,5 kilometer panjangnya," paparnya.
Ondi menjelaskan, perbaikan kualitas jalan Situraja-Limusnunggal dengan cara hotmix sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2012.
"Perbaikan jalan itu saat saya masih menjabat sebagai anggota DPRD Sumedang," ujarnya.
![]() |
Ondi melanjutkan, kerusakan jalan sendiri mulai terjadi pada tahun 2015 atau sudah berlangsung selama 8 tahun.
"Jalan jadi rusak lantaran sering dilalui mobil-mobil besar yang memuat alat berat dan bahan-bahan untuk sarana pembangunan Bendung rengrang," ungkap Odin.
Akibat kerusakan jalan, tidak sedikit menimbulkan kecelakaan utamanya menimpa kepada anak-anak yang akan berangkat ke sekolah.
"Anak-anak yang mau ke sekolah, tidak sedikit sepeda motornya suka ada yang jatuh akibat kondisi jalan yang rusak. Tidak sedikit juga mengakibatkan kendaraan mengalami kerusakan akibat sering melewati jalan tersebut," tuturnya.
Ia berharap adanya perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten Sumedang agar ruas jalan tersebut dapat segera diperbaiki.
"Saya sangat mengharapkan sekali perbaikan jalan tersebut yang tadinya bagus menjadi bagus kembali, saya memohon perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang," katanya.
(yum/yum)