Ratusan warga Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut kaget, usai terdata sebagai peminjam uang di Permodalan Nasional Madani (PNM). Padahal, mereka mengaku tak pernah meminjam uang sepeserpun ke PNM.
Hal tersebut, saat ini sedang bikin heboh di Desa Sukabakti. Kasusnya terungkap, setelah salah seorang warga setempat ditagih duit oleh petugas penagih.
"Awalnya, yang tahu itu Ibu Ayu. Dia didatangi, katanya minjam uang, ada tunggakan Rp 850 ribu. Padahal Bu Ayu tidak merasa," kata Sinta, salah seorang korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinta mengatakan, Ayu kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak desa. Setelah ditindaklanjuti pihak desa, ternyata yang mengalami hal serupa bukan hanya Ayu. Tapi ratusan orang, termasuk Sinta.
Menurutnya, mereka tercatat oleh PNM memiliki kerugian yang beragam. Mulai dari Rp 850 ribu, sampai Rp 2 juta.
"Banyak (korbannya) ada 560 kalau enggak salah," katanya.
Hari ini, ratusan warga yang menjadi korban sendiri mendatangi kantor Desa Sukabakti, yang berada di kawasan Jalan KH Hasbulloh. Mereka didata dan menandatangani surat pernyataan tidak pernah meminjam uang ke PNM.
Pantauan detikJabar di lokasi, Selasa (18/7/2023) siang sekitar jam 14.15 WIB, korban terlihat berkumpul di salah satu ruangan, yang ada di sudut kantor desa.
Mereka antre, untuk didata dan menandatangani surat tersebut. Sejumlah petugas desa, terpantau mengawal kegiatan ini. Kartini, Kaur Umum Desa Sukabakti mengatakan, warga diminta klarifikasi hari ini.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihak Desa Sukabakti, katanya, tercatat ada 407 orang warga desa yang dilaporkan meminjam uang, tapi tidak merasa.
"Tersebar di enam RW. Memang betul banyak warga yang ada di data PNM, tapi tidak merasa meminjam," kata Kartini.
Kartini mengatakan, saat ini, pihaknya bersama PNM sedang melakukan sejumlah langkah, untuk membuat terang kasusnya.
"kita sudah menghadirkan dari pihak PNM, bersama RT/RW untuk klarifikasi tentang kejadian yang ada di masyarakat ini," katanya.
Sementara Wawan Gunawan, Kepala Desa Sukabakti sebelumnya mengatakan, berdasarkan hasil pendalaman pihaknya, ada salah seorang oknum tak bertanggungjawab yang menjadi biang kerok dalam kasus ini.
"Setelah kami lakukan penelusuran, ternyata pencurian data pribadi ratusan warga ini dilakukan oleh Ketua Program PNM Mekaar," kata Wawan.
(yum/yum)