Penelitian MUI Jabar soal Dugaan Penodaan Agama Panjil Gumilang Rampung

Penelitian MUI Jabar soal Dugaan Penodaan Agama Panjil Gumilang Rampung

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 18 Jul 2023 11:06 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang (tengah) berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7/2023). Panji Gumilang menjalani pemeriksaan sebagai terlapor terkait penistaan agama. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Panji Gumilang (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Bandung -

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Rafani Achyar mengungkap, hasil penelitian terkait dugaan penodaan agama yang dilakukan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang sudah rampung dan sudah dilaporkan ke MUI Pusat.

Untuk fatwa terkait dugaan penodaan agama, ujar Rafani, diterbitkan oleh MUI Pusat.

"Hasil penelitian ini oleh tim sudah selesai, sudah komprehensif, lengkap dan rekomendasinya kepada pimpinan MUI agar dikeluarkan fatwa. Cuman mungkin kalau belum keluar juga ada persyaratan yang harus dilengkapi barangkali," kata Rafani via sambungan telepon, Selasa (18/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi untuk substansi penyimpangan Al-Zaytun itu, sudah lengkap," tambahnya.

Rafani mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dari MUI Jabar substansi ajaran Panji Gumilang menyimpang.

ADVERTISEMENT

"Substansi pembahasan menyimpang. Nunggu fatwa MUI Pusat, yang ngeluarin pusat, karena masalah ini sudah jadi masalah nasional, dalam ketentuan pusat yang mengeluarkan. MUI Jabar kemarin beri bahan untuk dilengkapi," jelasnya.

Rafani juga menyoroti terkait salah satu saksi dalam kasus penodaan agama yang dilakukan Panji Gumilang, yakni seorang pendeta berinisial CHMP.

"Dari awal yang sudah kami soroti itu praktek salat yang ngawur dan tidak ada contoh dari nabi. Seorang non muslim diikutkan dalam salat berjamaah, apa alasannya? Kan tidak ada," ujar Rafani.

"Dari awal sudah kami komentari, pelaksanaan ibadah yang tidak mengacu pada nabi ya itu tidak benar, karena dalam Islam soal ibadah itu harus ada contohnya, apalagi salat," tegasnya.

Menurut Rafani, tata cara salat yang dilakukan oleh Panji Gumilang ngawur. "Salat ini ibadah khusus dan tata caranya harus mencontoh pada tata cara nabi. Ini makin ngawur Panji Gumilang ini," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads