Hati-hati, Jalan Cirahong Ciamis Terbelah!

Hati-hati, Jalan Cirahong Ciamis Terbelah!

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 11 Jul 2023 12:59 WIB
Jalan Cirahong Ciamis Terbelah
Jalan Cirahong Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menimbulkan kerusakan infrastruktur. Salah satunya jalan menuju Jembatan Cirahong yang menghubungkan antara Kecamatan Ciamis dan Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, retak dan terbelah.

Retakan jalan sepanjang sekitar 30 meter itu terjadi sejak Jumat (7/7/2023) tepatnya di Desa Pawindan. Namun semakin hari lebar retakan semakin membesar 10 sampai 15 sentimeter dengan kedalaman 50 sentimeter. Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi pengendara sepeda motor yang melintas.

Diduga jalan mengalami retak akibat guyuran air hujan yang menimbulkan terjadinya pergerakan tanah. Air hujan yang berasal dari perbukitan tidak masuk ke saluran air karena tertutup tanah, sehingga air meluber ke jalan. Di samping jalan juga terdapat jurang yang cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya betul, jalan menuju Jembatan Cirahong terbelah, mengalami retak cukup panjang sejak Jumat. Kondisinya memang membahayakan jadi kami memasang bambu agar pengendara sepeda motor berhati-hati," ujar Ahmad Himawan, Kasi Perencanaan Desa Pawindan, Selasa (11/7/2023).

Jalan Cirahong Ciamis TerbelahJalan Cirahong Ciamis terbelah Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Pihak Pemerintah Desa Pawindan pun telah melaporkan secara tertulis kejadian tersebut kepada instansi terkait. Harapannya jalan tersebut dapat segera ditangani. Mengingat Jalan Cirahong itu merupakan akses viral bagi masyarakat dua daerah.

ADVERTISEMENT

"Sebagai akses ekonomi masyarakat dua daerah Ciamis dan Tasikmalaya. Memang untuk mobil sekarang tidak bisa melintas. Tapi umumnya pedagang banyak memakai sepeda motor dan masih menggunakan Jembatan Cirahong sebagai jalur utama dalam beraktivitas," ucap Ahmad Himawan.

Sementara itu, Engkos Koswara, warga setempat mengatakan kondisi jalan yang retak itu sangat membahayakan pengguna sepeda motor. Retakan atau jalan yang terbelah itu berada di jalur lurus setelah turunan. Pengendara sepeda motor biasanya memacu kendaraannya cukup kencang.

"Untung kalau siang pakai tanda bambu jadi ketahuan. Tapi kalau malam khawatir tidak terlihat sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Apabila ini tetap dibiarkan dan ada hujan kemungkinan retakan akan melebar dan jalan bisa terputus," ucap Engko di lokasi kejadian.

Menurut Engkos, kondisi serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu. Namun saat ini retakan jalan cukup panjang dan lebar. Selain itu ada 2 bangunan warung dan rumah yang mengalami retak-retak karena pergerakan tanah setelah hujan deras.

(sud/sud)


Hide Ads