Panji Gumilang kembali didemo massa. Ada seratusan warga yang menuntut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun itu segera diadili atas sejumlah ucapan kontroversialnya yang sudah dianggap menyesatkan.
Sejak Kamis (6/7/2023) pagi, sekitar 600-an personel gabungan mulai disiagakan di gerbang Utara Ponpes Al-Zaytun. Bahkan, petugas sudah memasang barikade kawat berduri sebelum massa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu atau ASRI itu tiba.
Tapi, suasana kali ini berbeda dengan aksi sebelumnya. Pintu gerbang Al-Zaytun tidak lagi dipenuhi massa internal atau tandingan. Namun, untuk mengantisipasi adanya penyusup, polisi memperketat penjagaan dengan memasang sejumlah titik penyekatan di jalur menuju Al-Zaytun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pengamanan dilakukan, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang terlihat datang untuk meninjau menjelang aksi digelar sekitar pukul 10.54 WIB. Panji datang untuk memeriksa pengamanan di Gerbang Utara yang sudah terpasang kawat berduri.
Memakai baju kemeja kotak-kotak dan kacamata hitam, Panji menyisir pengamanan aksi. Sejumlah jurnalis sempat melontarkan pertanyaan kepada Panji yang tengah meninjau kawasan Ponpes Al-Zaytun. Namun, Panji hanya mengangkat tangan dan mengacungkan jempol
"Terima kasih pak polisi," kata Panji Gumilang saat memeriksa barikade kawat berduri, Kamis (6/7/2023).
Tak lama, Panji Gumilang langsung bergegas memasuki mobil pribadinya sebelum kembali ke dalam. "Assalamu'alaikum, Shalom Aleichem," kata Panji Gumilang sambil mengangkat tangan sebelum masuk mobil.
Setelah itu, massa kemudian tiba di sekitar Ponpes Al-Zaytun Indramayu pukul 14.00 WIB. Situasi panas langsung terjadi kala massa melakukan aksi dorong demi mendekat ke depan gerbang ponpes yang dipimpin Panji Gumilang.
"Di sana tidak ada massa tandingan. Izinkan kami ke depan gerbang," kata Kordum Aksi, M Solihin dalam orasinya.
Dilanjutkan orator, aksi kali ini membawa sejumlah tuntutan tentang Al-Zaytun dan Panji Gumilang. Di antaranya, meminta polisi untuk mengusut ratusan rekening yang diduga sebagai pencucian uang.
Kemudian, massa juga meminta usut tuntas tentang dugaan penistaan agama. Selanjutnya tentang tragedi kemanusiaan di dalam Ponpes Al-Zaytun.
"Menduga bahwa 260 lebih rekening Panji Gumilang yang diduga adalah pencucian uang, harus diusut tuntas," tuntutannya seraya diikuti jawaban aksi massa.
"Penistaan agama harus diusut tuntas, siapapun harus diadili. Yang ketiga tragedi kemanusiaan yang ada di Al-Zaytun baik masalah kesejahteraan, baik masalah kerja paksa dari pagi sampai sore," kata-kata dalam orasinya.
Alhasil, dua orang dari massa aksi langsung diamankan anggota polisi. Keduanya diamankan saat kericuhan pecah dan aksi saling dorong tak terhindarkan dalam demo di Ponpes Al-Zaytun tersebut.
Beruntung, polisi dengan sigap mendesak mundur massa aksi. Di suasana panas itu, massa yang ada di sekitar pesawahan depan gerbang Al-Zaytun turut terpancing. Namun, polisi yang memberikan penjagaan ekstra berhasil meredam emosi massa.
Tak lama tragedi itu terjadi, Koordinator Umum ASRI M Solihin melakukan negosiasi singkat dengan polisi. "Ingat kita ini mendukung Mabes Polri terkait tegaknya hukum. Di beberapa penistaan agama cepat sekali, kok Panji Gumilang lama sekali. Makanya kami mendukung Mabes Polri sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai warga Indonesia siapapun sama," kata M Solihin usai audiensi dengan polisi.
Massa aksi pun membubarkan diri pada pukul 16.00 WIB. Dari kejadian itu, polisi mengamankan satu orang dari barisan massa aksi. Massa itu diamankan sementara waktu untuk dilakukan verifikasi dan klarifikasi. Sebelumnya sempat beredar informasi tentang dua orang yang diamankan polisi dalam kericuhan tersebut.
"Tadi memang ada aksi dorong-dorongan dengan petugas. Karena sekali lagi massa aksi ini mencoba untuk menerobos dari barikade petugas yang sesuai SOP," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar.
"Namun dikarenakan memaksa, akhirnya ada satu orang yang kita coba untuk lakukan verifikasi dan kita klarifikasi dan kita amankan sementara waktu," ungkapnya menambahkan.
Pedemo yang diamankan itu pun kemudian dibebaskan. Dia sempat ditahan, namun sekarang sudah pulang bersama rekan-rekannya. "Hanya diamankan sementara sudah pulang bersama rekan rekannya," ucapnya.
Fahri memastikan selama aksi unjuk rasa berlangsung tidak ada yang terluka. Baik dari massa aksi maupun kepolisian. "Sampai saat ini tidak ada yang terluka. Semuanya aman kondusif termasuk massa aksi dan juga petugas kepolisian," pungkasnya.
(ral/mso)