Jabar Hari Ini: Demo Ricuh di Al-Zaytun hingga TKW Cianjur Jadi PSK

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 06 Jul 2023 22:00 WIB
Demo di Ponpes Al-Zaytun (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (6/7/2023). Mulai dari aksi unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun hingga seorang TKW di Cianjur yang diduga jadi PSK di Dubai.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Al-Zaytun Kembali Didemo

Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu atau ASRI menggelar aksi unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun, Indramayu pada Kamis (6/7/2023) siang.

Massa datang dengan membawa atribut aksi mulai dari spanduk tuntutan, pamflet hingga soundsystem di mobilnya. Massa meminta agar polisi membuka jalur. "Di sana tidak ada massa tandingan. Izinkan kami ke depan gerbang," kata-kata Kordum Aksi, M Solihin dalam orasinya.

Dilanjutkan orator, aksi kali ini membawa sejumlah tuntutan tentang Al-Zaytun dan Panji Gumilang. Di antaranya, meminta polisi untuk mengusut ratusan rekening yang diduga sebagai pencucian uang.

Kemudian, massa juga meminta usut tuntas tentang dugaan penistaan agama. Selanjutnya tentang tragedi kemanusiaan di dalam Ponpes Al-Zaytun.

Seiring lantangnya orasi, massa perlahan merangsek barisan polisi yang ada dihadapannya. Kuatnya, barisan petugas dapat menahan sementara desakan massa aksi yang meminta ke depan Gerbang Al-Zaytun. Aksi saling dorong pun terjadi.

Diduga terpicu emosi, keributan antara aksi massa dan polisi pun terjadi. Terlihat beberapa orang di sekitar barisan jatuh akibat kerusuhan itu. Beruntung, polisi dengan sigap mendesak mundur massa aksi. Petugas juga mengamankan dua seorang yang diduga sebagai provokator.

Koordinator Umum ASRI M Solihin melakukan negosiasi singkat dengan polisi. "Ingat kita ini mendukung Mabes Polri terkait tegaknya hukum. Di beberapa penistaan agama cepat sekali, kok Panji Gumilang lama sekali. Makanya kami mendukung Mabes Polri sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai warga Indonesia siapapun sama," kata M Solihin usai audiensi dengan polisi.

Baru pada pukul 16.00 WIB, massa aksi pun terlihat membubarkan diri dan menjauhi area sekitar gerbang Ponpes Al-Zaytun.

Pria Tasik Gasak Duit Mertua Rp 1,5 M

Air susu dibalas air tuba, boleh jadi peribahasa tepat untuk menggambarkan perilaku DD (36) warga Jalan Sukawargi Paseh Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Pria beranak dua ini nekat mencuri harta milik mertuanya sendiri senilai Rp 1,5 miliar. Kini dia harus mendekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya Kota dan "dipecat" dari menantu alias digugat cerai oleh istrinya.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Zainal Abidin mengatakan aksi pencurian brankas berisi uang tunai Rp 116 juta dan puluhan perhiasan emas itu terjadi pada Rabu (7/6/2023) dinihari.

"Kasus ini berawal dari laporan korban Hj. Haroh warga Jalan Siliwangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya," kata Zainal.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Saat melakukan olah TKP, polisi menemukan beberapa temuan yang mengarah jika pelaku merupakan orang dekat.

"Dari hasil penyelidikan mengarah ke orang dekat, salah satu temuannya yaitu tidak ditemukan adanya kerusakan di rumah korban," kata Zainal.

Pendalaman terhadap detail-detail kejadian yang dilakukan polisi akhirnya membuat polisi yakin dan langsung mengamankan DD sekaligus barang bukti berupa brankas berisi harta senilai Rp 1,5 miliar.

"Motifnya pelaku ini terdesak kebutuhan ekonomi termasuk terjerat utang pinjol (pinjaman online), sehingga nekat mencuri di rumah mertuanya sendiri," kata Zainal.

Zainal memaparkan, karena sudah paham seluk beluk rumah termasuk kebiasaan mertuanya, DD melancarkan aksinya dengan mudah.

DD mengawali aksinya dengan memarkirkan sepeda motor di SPBU yang berada di samping rumah korban. Dia kemudian melompati tembok samping rumah dan masuk ke halaman belakang. Selanjutnya dia mematikan aliran listrik dan bersembunyi.

Mendapati aliran listrik mati, Hj Haroh terjaga dari tidur, lalu membangunkan pembantu untuk memeriksa saklar di samping rumah.

Memanfaatkan situasi itu, DD langsung menyelinap masuk rumah dan menuju kamar mertuanya. Dia sudah tahu brankas berisi uang dan perhiasan ada di samping tempat tidur mertuanya.

Namun saat hendak mengambil brankas, aliran listrik menyala. Secepatnya dia lari bersembunyi ke kamar sebelah. Untuk beberapa saat dia bersembunyi di kamar itu, sampai mertuanya kembali masuk kamar dan tertidur.

Selanjutnya dia kembali mematikan aliran listrik, kali ini tak ada respons dari mertuanya. Sambil merangkak dia menyelinap masuk ke kamar dan menggondol brankas besi itu.

"Oleh tersangka brankas itu dibawa dan disimpan di suatu tempat, saat itu dia baru mengambil sekitar Rp 2,5 juta," kata Zainal.

Atas perbuatannya, DD kini dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara. "Sudah ditetapkan tersangka, dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara," kata Zainal.

DD ini awalnya adalah pegawai SPBU milik H. Johar seorang pengusaha di Kota Tasikmalaya. Dia kemudian berhasil memikat anak bungsu majikannya itu.

"Si Dedi itu awalnya pegawai SPBU, terus dipulung mantu. Diangkatlah derajatnya. Dia nikah sama anak bungsu kakak saya," kata Aan Iskandar, adik dari H. Johar.

Dia menikahi anak bungsu majikan sekitar 10 tahun lalu. Kini dia sudah punya dua anak dari pernikahan itu. Setelah menikahi anak bungsu majikan, DD kemudian tak lagi jadi pegawai SPBU.

"Langsung "diperenahkeun" (dibantu) sama kakak saya, diberi perusahaan pabrik plastik, bangkrut. Diberi pabrikasi pengelasan besi bangkrut. Rumah sama mobil mah sudah jelas diberi dari awal nikah. Namanya anak bungsu, pasti sangat disayang," kata Aan.

Gelombang Tinggi di Pantai Selatan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pengumuman mengenai peringatan dini terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan Selatan Jawa Barat.

Dari keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (6/7/2023), BMKG memperingatkan bahwa gelombang setinggi 4 hingga 6 meter berpotensi terjadi.

Peringatan gelombang tinggi tersebut dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Tunggal Wulung, Cilacap, dan akan berlaku mulai hari ini pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.

"Peringatan. Tinggi Gelombang 4,0-6,0 Meter (Sangat Tinggi) Berpeluang Terjadi di wilayah Perairan Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY," tulis keterangan BMKG Tunggal Wulung.

Dijelaskan jika wilayah perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY kondisi cuaca diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan intensitas ringan.

Sedangkan kondisi angin umumnya bertiup dari arah Timur hingga dari arah Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 4-25 knot.

Untuk perairan Sukabumi-Cianjur dan Garut-Pangandaran, diprediksi akan turun hujan ringan dengan kecepatan angin 6-20 knot. Sementara tinggi gelombang ada di level merah (sangat tinggi) dengan ketinggian 4-6 meter.

Sementara untuk Samudera Hindia Selatan Jabar, kecepatan angin jauh lebih kencang yakni mencapai 10-25 knot dengan ketinggian gelombang juga pada level merah.

Selain di Jawa Barat, gelombang tinggi ini juga berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Tengah seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Yogyakarta dan Samudera Hindia Selatan Jateng.

BMKG juga mengingatkan, jika gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang tertera di atas.

Gelombang tinggi terpantau di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Informasi yang diberikan Asep Edom Saepulloh, petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Jabar, kondisi gelombang itu terpantau di beberapa titik.

"Ini hari kedua, kemarin hari pertama gelombang pasang, banjir rob ya, hampir di sepanjang pantai Teluk Palabuhanratu saya cek di beberapa titik sepanjang pantai dari mulai Ujung Cibangban, Kecamatan Cisolok sampai Minajaya Surade, memang terlihat ada dampak gelombang pasang ini," kata Asep.

Meskipun gelombang mulai naik melebihi batas garis pantai, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan. Gelombang hanya menerjang warung-warung musiman.

"Kalau untuk dampak, informasi belum ada, kalau kerusakan kecil jelas ada, hanya warung-warung musiman itu masih buka karena masih adanya aktivitas wisata di liburan sekolah," ujar Asep.

"Untuk dampak wisata jelas kami dari rekan-rekan para penjaga pantai, masyarakat termasuk perangkat RT, Desa, itu sudah mengimbau tidak boleh beraktivitas di air selama kondisi alam tidak memungkinkan dan akan berisiko terjadi kecelakaan laut," sambungnya.

Menurut Asep, kondisi gelombang memang sudah meninggi sejak Rabu (5/7/2023) kemarin. Sekitar pukul 09.00 WIB, ombak sampai lebih dari 100 meter dari bibir pantai.




(bba/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork