Awal Mula TKW Cianjur Pergi ke Dubai hingga Dijadikan PSK

Awal Mula TKW Cianjur Pergi ke Dubai hingga Dijadikan PSK

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 06 Jul 2023 15:56 WIB
Dua anak dari Cianjur minta tolong Kapolri untuk memulangkan ibu mereka yang diduga jadi budak seks di Dubai
Dua anak dari Cianjur minta tolong Kapolri untuk memulangkan ibu mereka yang diduga jadi budak seks di Dubai (Foto: Tangkapan layar viral)
Cianjur -

Kisah tragis yang dialami TKW asal Cianjur diduga dijadikan budak seks di Dubai viral. Ibu dua anak itu diduga dijebak sindikat untuk jadi pelayan seks di sana.

Salatudin Gayo, Kuasa Hukum Keluarga TKW Ida, mengungkapkan Ida yang sudah dua kali berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW itu kembali bekerja ke luar negeri untuk memperbaiki perekonomian keluarga pada 2022 lalu melalui salah seorang sponsor pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri.

Saat berangkat, Ida ditawari kerja di Dubai sebagai asisten rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berangkat tahun lalu oleh salah seorang sponsor. Bekerjanya sebagai ART di Dubai," kata dia, Kamis (6/7/2023).

Salatudin menyebutkan setelah dua bulan bekerja, Ida mengaku tidak betah lantaran tidak pernah diberi makan nasi oleh majikannya. Hal itupun sempat dikeluhkan Ida pada suaminya namun dia diminta untuk bersabar. Sebulan kemudian Ida pergi dari rumah majikannya lantaran ditawarkan pekerjaan yang lebih baik oleh salah seorang WNI yang berada di Dubai.

ADVERTISEMENT

Nahas, tawaran tersebut ternyata merupakan jebakan. Bukannya ditempatkan bekerja di majikan baru, Ida malah dijadikan pelayan seks di kawasan prostitusi terselubung.

"Jadi ditawarkan oleh seseorang di sana, WNI juga. Katanya kalau memang tidak betah di majikan yang sekarang pindah saja. Ada pekerjaan di tempat lain. Tapi ternyata malah dijadikan pelayan seks oleh sindikat perdagangan orang," kata dia.

Salatudin mengatakan Ida disekap di sebuah apartemen dan dipaksa menjadi pelayan seks oleh sindikat tersebut. Bahkan dalam sehari, diduga Ida dipaksa melayani banyak pria hidung belang.

"Informasi yang kami terima dari salah seorang WNI di sana yang juga jadi korban sindikat tersebut, para perempuan di sana dipaksa melayani banyak pria hidung belang setiap harinya. Bekerjanya di sebuah apartemen kecil saat malam hari. Siangnya mereka disekap di kamar di apartemen tersebut. Tidak diizinkan keluar," kata dia.

Bahkan, Salatudin mengungkapkan apabila salah seorang pelayan seks tersebut sakit, maka akan dibawa ke layanan kesehatan dengan dikawal dua sampai tiga orang mucikari agar tidak bisa melarikan diri.

Dia mengaku aksi pemberangkatan TKW secara ilegal dan tindak pidana perdagangan orang tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian Cianjur. Dia meminta agar sponsor pemberangkatan TKW Ida diproses dan bertanggungjawab atas pemulangannya.

"Saya sudah laporkan. Kami minta pelakunya ditindak dan Ida bisa pulang ke keluarganya," ungkapnya.

Dia menambahkan kedua anak Ida juga berharap ibunya bisa pulang ke Indonesia. Bahkan mereka membuat video yang ditujukan pada Kapolri, berharap kasus yang menimpa ibunya bisa segera ditindaklanjuti.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh saya Herawati dan adik saya yang bernama Muhammad Randi Rustandi kami anak dari bapak Suryana dan Ibu Ida TKW asal Cianjur," kata anak perempuan itu ditemani adik laki-lakinya yang memegang foto ibunya.

"Ibu kami berangkat ke Dubai Tahun 2022 yang diberangkatkan oleh sponsor H Rahmat dengan itu Bapak Kapolri, Bapak Kapolda Jawa Barat, Bapak Kapolres Cianjur kami sudah membuat laporan ke Polres Cianjur melalui LBH Keadilan," tambahnya.

Dari keterangannya, ibunya diduga menjadi pekerja seks di Dubai. Maka dari itu, dia meminta bantuan Kapolri untuk membantu kepulangan sang ibu.

"Dan Ibu kami terakhir dengan kami yaitu menyatakan disekap oleh kelompok perdagangan orang yang dijadikan pelayan seks. Kami tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi san Ibu kami meminta bantuan untuk dipulangkan. Bapak Kapolres Cianjur mohon sponsor H Rahmat ditangkap," tuturnya.

Sementara itu Kasatreskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan sedang melakukan penyelidikan.

"Laporan sudah diterima. Kami sedang melakukan penyelidikan dengan memanggil serta memintai keterangan dari sejumlah saksi," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads