.webp)
Gelombang unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kembali bergulir. Polisi memperketat pengamanan dengan menerapkan upaya penyekatan di jalan menuju Al-Zaytun.
Pantauan detikJabar, barikade kawat berduri kembali terpasang di pintu gerbang Utara Ponpes Al-Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Ribuan petugas dari Polres Indramayu yang dibantu jajaran Polres penyangga serta Polda Jabar mulai memadati depan Al-Zaytun untuk mengamankan aksi yang akan digelar oleh Aliansi Santri dan Rakyat Indramayu (ASRI).
Suasana berbeda dengan aksi sebelumnya, pintu gerbang Al-Zaytun tidak lagi dipenuhi massa internal atau tandingan. Namun, untuk mengantisipasi adanya penyusup, polisi memperketat penjagaan dengan memasang sejumlah titik penyekatan di jalur menuju Al-Zaytun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyekatan siang hari ini yah. Penyekatan hari ini kan untuk mengantisipasi massa-massa yang memang tidak tergabung dengan massa ASRI ini yah," kata Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (6/7/2023).
Dari penyekatan itu, Polres Indramayu melakukan deteksi dini terhadap pengendara yang hendak melintasi depan Gerbang Al-Zaytun. Upaya seleksi dilakukan untuk mencegah adanya massa dari luar yang sengaja masuk dan bergabung dengan massa aksi.
"Jadi kita mendeteksi untuk mengantisipasi supaya tidak ada massa cair kita sebut yang bergabung dengan massa yang ada di sini. Makanya kita lakukan upaya deteksi dan selektif massa atau masyarakat yang datang ke area," ujar Fahri.
 Sekat dan barikade kawat berduri di depan gerbang Al-Zaytun. Foto: Sudedi Rasmadi |
Selain itu, Polres Indramayu juga menyiapkan skema pengamanan serupa pada aksi yang dilakukan sebelumnya. Yaitu memberikan jarak sekitar 100 Meter lebih dari gerbang Al-Zaytun.
"Sama seperti kemarin. Jadi radiusnya sudah kami tetapkan. Sama seperti yang telah kita lakukan beberapa kali yang lalu ya. Jadi itu radius yang sudah ketetapan SOP," ungkapnya.
Di lokasi penyekatan, terlihat banyak pengendara atau warga sekitar yang harus memutar arah. Warga pun terpaksa memilih jalur lain untuk ke tempat tujuannya.
"Mau ke Bongas, gak tau nih gak bisa lewat, ya paling muter ke situ lah lewat jalan ini. Ga tau nih penutupan, ya terpaksa aja lewat sini" kata Kempo saat hendak melintasi jalur gerbang Al-Zaytun.
 Sekat dan barikade kawat berduri di depan gerbang Al-Zaytun. Foto: Sudedi Rasmadi |
(tey/tey)
