Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan dan Youtuber Herri Pras dilaporkan ke polisi oleh perwakilan wali santri Ponpes Al-Zaytun. Mereka dilaporkan terkait fitnah yang dilaporkan terkait fitnah dan tuduhan atas aktivitas di Al-Zaytun.
"Dalam rangka memberikan laporan kepada kepolisian atas dugaan fitnah yang dilakukan Ken Setiawan dan Herri Pras," kata perwakilan santri E Abdul Rosyid ke wartawan di Polda Banten seperti dikutip dari detikNews, Senin (3/7/2023).
Rosyid mengatakan, konten dan tuduhan yang diarahkan ke Al-Zaytun merugikan wali santri. Ia menyinggung soal tuduhan diperbolehkannya zina bagi santri asal membayar Rp 2 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu bertolak belakang," ujar Rosyid.
Rosyid mengatakan ia memiliki lima anak yang nyantri di Al-Zaytun. Menurut anaknya, tidak ada praktik yang dituduhkan seperti yang diucapkan oleh Ken Setiawan.
"Saya mengatakan bahwa tidak ada praktik seperti itu dan itu tuduhan keji menurut saya. Saya memang wali santri yang paling banyak anak yang sekolah di Al-Zaytun," ujarnya.
Anak-anaknya juga tidak menunjukkan keanehan selama nyantri di sana. Prestasi akademiknya juga unggul dan bisa sekolah di perguruan tinggi negeri. Ada yang di STAN, UNJ, termasuk UNPAM.
"Anak pertama bagus lagi, prestasi akademinya baik," katanya.
Mewakili para wali santri, pelaporan ke Polda Banten menyerahkan barang bukti. Ada flashdisk, kanal YouTube, dan tangkapan layar (screenshot) soal tuduhan ke Al-Zaytun.
Di tempat yang sama, kuasa hukum perwakilan wali santri Agus Salim menambahkan laporan diterima SPKT Polda Banten. Laporan polisi berdasarkan Nomor: LP/B/165/VII/2023/SPKT I.DITRESKRIMSUS/POLDA BANTEN.
Pasal yang dilaporkan adalah Pasal 27 ayat 3 dan/atau Pasal 28 ayat 2 dan Pasal 36 UU ITE. Pasal 310 KUHP dan/atau 311 KUHP.
"Kami terima kasih ke Polda Banten yang sudah memberikan hak hukum pelapor kami mewakili kuasa hukum wali santri, proses hukum ini kita ikuti bersama kelanjutannya," Agus menambahkan.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Soal Ponpes Al-Zaytun, Wali Santri Polisikan Pendiri NII Crisis Center
(yum/yum)