DKPP Bandung Turunkan Satgas Post Mortem Pantau Penyembelihan Kurban

DKPP Bandung Turunkan Satgas Post Mortem Pantau Penyembelihan Kurban

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 29 Jun 2023 09:45 WIB
Momen pemotongan hewan kurban yang mengundang rasa penasaran anak-anak
Ilustrasi pemotongan hewan kurban (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Bandung -

Penyembelihan hewan kurban Hari Raya Iduladha dilakukan hari ini Kamis (29/6/2023). Untuk memastikan hewan kurban yang dibagikan dalam kondisi layak konsumsi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menurunkan petugas Satgas Post Mortem.

Kepala DKPP Gin Gin Ginanjar menyampaikan kurang lebih ada 200 petugas Satgas Post Mortem terjun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Hari ini kita lanjutkan pemeriksaan oleh Satgas Postmortem yang menyebar ke tempat-tempat penyembelihan, untuk memastikan kembali kesehatan hewan yang sudah dipotong. Kurang lebih sekitar 200 orang baik dari Dinas, tenaga Fakultas Kedokteran Hewan Unpad, PDHI, bakal menyebar ke 30 Kecamatan dan disebar lagi ke RW/RT atau tempat penyembelihan," ujar Gin Gin ditemui di Masjid Al Ukhuwwah Kamis (29/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, hingga H-1 Iduladha terdapat 16.213 hewan kurban di Kota Bandung telah diperiksa oleh Tim Anti Mortem. Hewan kurban tersebut terdiri dari 3.670 sapi, 12.490 domba, dan 53 kambing. Hasilnya, sebanyak 423 hewan ditemukan tidak sehat.

"Hewan kurban yang layak ada 12.425 dan tidak layak 3.365, dominasi dikarenakan umur yang belum mencukupi. Sementara yang tidak sehat ada 423 itu karena ada luka di sekitar mulut, sakit mata, lambung, diare, tapi bukan penyakit menular. Hanya seperti salah makan rumput," ujar Gin Gin.

ADVERTISEMENT

Ia pun menjelaskan memang ada penurunan produksi ternak tahun ini akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tahun lalu. Guna mencegah penyakit tersebut kembali datang di tahun ini, pihaknya telah mengantisipasi sebelumnya dengan vaksin dan pemeriksaan rutin.

"Memang produksi ternak tahun ini berkurang karena pengaruh PMK tahun lalu yang menurunkan tingkat produktivitas. Bahkan beberapa sapi atau domba yang harusnya produktif, tapi karena PMK, ada yang memang mati atau dipaksa untuk disembelih untuk menghindari terkena PMK. Ini mempengaruhi jumlah kelahiran jadi saat ini jumlahnya relatif berkurang," ucapnya.




(aau/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads