Hari Raya Iduladha menjadi momentum mendulang rezeki bagi warga di Kampung Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Pasalnya orderan ketupat melonjak.
Wilayah itu tersohor sebagai Kampung Ketupat sejak viral beberapa waktu lalu. Masyarakat di sana mayoritas memproduksi dan menjual ketupat dalam bentuk yang sudah matang.
Baik pria dan wanita di Kampung Limusnunggal sudah mahir membuat cangkang ketupat dari daun kelapa. Tiap rumahnya dibanjiri dengan ketupat yang sudah matang. Proses pembuatannya pun ada yang masih menggunakan kayu bakar untuk menghasilkan ketupat yang berkualitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dilakukan Abdul Muis. Rumah produksi ketupat yang dibuatnya sudah bertahan sejak tahun 1975. Dia merupakan generasi kedua yang mempertahankan pembuatan ketupat secara turun temurun.
![]() |
Abdul mengatakan, produksi ketupat yang digelutinya itu dilakukan setiap hari, bukan hanya pada momen hari raya saja. Jika di hari biasa, ia memproduksi 5.000 buah maka di momen hari raya ini mereka bisa memproduksi hingga 20.000 ketupat.
"Dari dulu di kampung sini mah hampir semuanya bikin ketupat kalau hari raya. Soalnya yang bisa bikin ketupat dari dulu juga di daerah sini," kata Abdul saat ditemui detikJabar di rumah produksi wilayah Limusnunggal, Rabu (28/6/2023).
Dia menjelaskan, ketupat yang dibuatnya bertahan selama tiga hari. Cangkang ketupat matang yang berwarna merah disebut menjadi ciri khas ketupat asal Sukabumi.
"Sama kaya yang lain direbus, tapi ada bumbu rahasia, seperti ini kan warnanya merah, ada yang putih juga beda-beda ketupat itu, kalau khas Sukabumi itu berwarna merah. Kita rebus 7-8 jam kalau digentong," ujarnya.
Khusus untuk hari raya Iduladha, pihaknya bisa menghabiskan 1 ton beras per hari dengan menggunakan daun kelapa muda dari perkebunan di Pelabuhanratu. Dari kegiatan usahanya tersebut, ia bisa meraup omzet hingga Rp30 juta per hari.
Selain itu, pihaknya juga turut memberdayakan warga sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan sebagai perajin ketupat. "Sekarang ada 15 pekerja (di rumah produksi ini) yang bikin cangkang 11 orang, ngisi beras ke cangkang ada 3 orang dan pekerja yang bertugas merebus ketupat 1 orang. Semuanya tetangga di dekat rumah," ucap dia.
Soal harga, untuk satu ikat ketupat matang berjumlah 10 buah dibanderol dengan harga Rp25 ribu ukuran besar. Hingga saat ini, ia sudah menjual kurang lebih ratusan buat ketupat sejak sepekan sebelum perayaan Iduladha.
(yum/yum)