Mantap! Mahasiswa ITB Buat Inovasi ASI Bubuk

Mantap! Mahasiswa ITB Buat Inovasi ASI Bubuk

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 27 Jun 2023 18:30 WIB
Powder milk for baby and blue spoon on light background close-up. Milk powder for baby in measuring spoon on can. Powdered milk with spoon for baby. Baby Milk Formula and Baby Bottles. Baby milk formula on kitchen background
Susu Bubuk (Foto: iStock0
Bandung -

Kabar baik buat para ibu menyusui (busui), tak usah takut lagi jika busui kelebihan Air Susu Ibu (ASI) dan menyimpannya di freezer tapi berakhir basi.

Sejumlah mahasiswa program studi Kewirausahaan, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) 2024 Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat inovasi ASI bubuk.

Inovasi itu dibuat oleh Zakaria Khoiri Hermawan, Desya Zalfa, Muhammad Razan, dan Adi Mahendra Wibowo yang tergabung dalam Tim Mengasihi. Inovasi ASI bubuk itu, berhasil menoreh prestasi dengan memenangkan kategori out of the box pada Kompetisi Inovasi Digital dan Teknologi Astranauts 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak mudah untuk dapat memenangkan kompetisi tersebut karena harus melalui tahapan kompetisi yang dilalui peserta dari mulai pengajuan proposal awal, pembimbingan oleh para ahli, penyusunan pitch deck dan presentasi konsep pada tahap akhir.

Ide besar dari business plan Tim Mengasihi dalam menawarkan jasa pembubukan ASI yang diberi nama ASI "Kinasih" dilatarbelakangi dengan masalah penyimpanan ASI pada NICU (Neonatal Intensive Care Unit). NICU sendiri merupakan perawatan intensif di rumah sakit yang disediakan khusus untuk bayi baru lahir.

ADVERTISEMENT

Anggota tim lainnya Desya berujar, selama beberapa dekade terakhir penyimpanan ini dianggap tidak efektif dan efisien. Anggapan ini divalidasi oleh market survey dan hasil diskusi bersama dosen.

"Akhirnya kami menemukan persona customer kami yang dirasa tepat," ujar Desya.

Anggota Tim Mengasihi ITB lainnya, Razan mengatakan, lomba yang diikuti bersama timnya baru pertama kali diikuti.

"Sebenarnya ini merupakan lomba pertama kita, jadi segala hal yang terjadi selama persiapan dan pelaksanaan kemarin terasa menyenangkan sekaligus menegangkan secara bersamaan," kata Razan dikutip dalam laman resmi ITB.

Inovasi ASI Kinasih itu berangkat dari masalah stunting yang marak terjadi di Indonesia. Menurut hasil wawancara tim dengan salah satu ibu dari Komunitas Bercerita, bahwa ada ibu pekerja dengan jarak yang jauh dari rumahnya, berupaya mengirimkan ASI beku untuk bayinya melalui pengiriman tercepat dengan kereta api.

Namun, jarak tempuh yang panjang menyebabkan ASI beku tersebut tidak dapat dikonsumsi. Alhasil, ibu memberikan susu formula. Untuk itu, jasa pembubukan ASI 'Kinasih' bisa menjadi alternatif solusi.

"Kami juga merencanakan cara untuk menunjukkan bahwa penggunaan bubuk ASI ini sangat mudah, hanya dengan mencampurkannya dengan air suhu ruangan, bubuk ASI akan larut dan siap dikonsumsi," ungkap Razan.

Mengambil model bisnis B2B (Business to Business), saat ini Tim Mengasihi berada pada tahap high prototyping fidelity yang beroperasi di laboratorium farmasi ITB. Dalam pengerjaannya, Tim Mengasihi dibimbing oleh Dosen Sekolah Farmasi (SF ITB) Dr. apt. Amirah serta mentor dari sisi bisnis, Sarah Ismullah, S.Si,. MBA,. Tim Mengasihi juga mendapat mentor dari Astra selama perlombaan, yaitu Chief Product Officer Biofarma, OT. Ponangsera.

Anggota Tim Mengasihi lainnya, Adi mengaku senang dan mendapatkan banyak pengalaman melalui kompetisi ini. "Pengalaman dinilai langsung sama orang orang ternama merupakan salah satu hal yang spesial bagi kami," terang Adi.

Sekedar informasi, kompetisi yang diselenggarakan oleh Astra Digital ini bertujuan untuk mendorong inovasi di bidang digital dan teknologi. Sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan solusi kreatif dalam mengatasi tantangan dunia modern.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads