Apakah Boleh Makan dan Minum Sebelum Sholat Idul Adha? Ini Penjelasannya

Apakah Boleh Makan dan Minum Sebelum Sholat Idul Adha? Ini Penjelasannya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 27 Jun 2023 22:00 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Foto: Shutterstock
Bandung -

Idul Adha merupakan salah satu Hari Raya umat Muslim yang mampu memperkuat solidaritas sesama umat beragama. Melalui hewan kurban, umat Islam bisa saling berbagi kebahagiaan rejeki bagi yang membutuhkan dengan memotong hewan kurban dan membagikan dagingnya.

Keutamaan ibadah kurban telah dijelaskan Allah SWT dalam Al Quran. Salah satunya dalam surah Al Hajj ayat 36. Namun di Hari Raya Idul Adha, ada beberapa amalan sunnah yang bisa kita lakukan selain berkurban. Salah satunya yakni berpuasa selama dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Kemudian di Hari Raya Idul Adha umat muslim akan sholat id sebagaimana Idul Fitri. Terkait soal sholat Idul Adha ini, ternyata banyak yang belum mengetahui apakah boleh makan atau minum sebelum sholat Idul Adha seperti di Idul Fitri? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bolehkah Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha?

Berbeda dengan sholat Idul Fitri, sangat disunnahkan untuk melakukan puasa sunah dua hari sebelum hari raya yakni puasa tasyrik dan arafah. Pada pelaksanaan sholat Idul Adha juga dianjurkan untuk tidak sarapan sebelum berangkat sholat.

Dikutip dalam buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq pada hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menangguhkan makan sebelum berangkat sholat Idul Adha dan baru makan daging kurban setelah sholat Ied. Tertuang dalam hadits:

ADVERTISEMENT

"Nabi SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied)," (HR Budairah)

Sunah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha

Selain tidak sarapan sebelum sholat Idul Adha, ada beberapa sunnah yang dapat diamalkan sebelum dan sesudah melaksanakan sholat Ied yakni:

1. Tidak Memotong Kuku atau Rambut

Jika berkurban, dianjurkan untuk tidak memotong kuku maupun rambut sebelum hewan kurban disembelih. Hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW:

"Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih Kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apapun dari rambut pada kulit kalian," (HR Muslim 1977)

2. Mandi Besar

Dianjurkan untuk melakukan mandi besar sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan sholat seperti yang disebutkan dalam hadits:

"Rasulullah SAW biasa mandi pada hari raya Idulfitri dan Idul Adha" (HR Ibnu Majah)

Beliau juga memerintahkan mengenakan pakaian terbaik saat berangkat sholat Ies seperti penjelasan pada hadits berikut:

"Pada dua hari raya, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk memakai yang terbaik dari apa yang kita miliki." (HR Hakim)

3. Bertakbir

Mengumandangkan takbir. Amalan ini disunnahkan sejak terbenamnya matahari di tanggal 10 Dzulhijjah sampai imam berkhotbah. Takbir dapat dilanjutkan sampai hari Tasyrik di tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

4. Berangkat Lebih Awal

Usahakan berangkat lebih awal agar memperoleh shaf deretan terdepan dan turut melantunkan takbir dengan jamaah lainnya.

5. Gunakan Rute yang Berbeda

Menempuh perjalanan pulang ke rumah yang berbeda dengan arah kedatangan ketika menuju lokasi sholat ied.

6. Makan Setelah Sholat Ied

Setibanya di rumah, disarankan untuk makan bersama dengan keluarga.

7. Gunakan Wewangian Sesudahnya

Setelah melakukan pemotongan hewan kurban, jika berkurban maka dianjurkan untuk memotong rambut, kuku, dan menggunakan wewangian atau parfum.

8. Tidak Ada Sholat Sunah Sebelum Maupun Sesudahnya

Sholat Idul Adha tidak didahului dengan Sholat sunah Qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan Sholat sunah Ba'diyah. Hal ini sebagaimana keterangan hadis dari Ibnu Abbas RA:

"Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan Sholat Id dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan Sholat qobliyah maupun ba'diyah," (HR Bukhari dan Muslim)

9. Berjalan Kaki

Disunahkan untuk berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang Sholat Idul Adha, kecuali ada lokasi cukup jauh. Seperti dikatakan dalam hadits dari Ibnu Umar RA:

"Rasulullah SAW biasa berangkat Sholat Id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang" (HR Ibnu Majah)

Hukum Sholat Idul Adha

Salat Iduladha atau sering disebut idul kurban adalah salat sunah yang dilakukan setiap tanggal 10 Zulhijah sesudah terbit matahari. Hukum melaksanakan salat Iduladha adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan). Salat sunah muakad adalah Sholat sunah yang dikuatkan atau selalu dikerjakan Rasulullah SAW dan jarang ditinggalkan.

"'Salat lima waktu sehari semalam.' Orang itu bertanya lagi, 'Apakah ada kewajiban (Sholat) lain?' Beliau menjawab, 'Tidak, kecuali engkau mengerjakan Sholat sunah'," (HR. Bukhari dan Muslim).

Itulah amalan sunnah Sholat Idul Adha. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, semoga amalan ibadah kita diterima Allah SWT.




(aau/tey)


Hide Ads