Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengapresiasi kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka roadshow bus jelajah negeri bangun antikorupsi. Menurutnya, kegiatan ini dapat mengedukasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan masyarakat mengenai pentingnya pencegahan korupsi.
"Tentunya ucapan terima kasih kepada KPK yang pada hari ini memberikan edukasi kepada kami semua tentang pentingnya kita melakukan pencegahan korupsi. baik di internal kami di pemerintah daerah maupun juga di lingkungan masyarakat," ujar Cellica dalam keterangan tertulis, Minggu (25/6/2024).
Diketahui, dalam gelaran tersebut KPK mengimbau masyarakat agar menolak 'serangan fajar' di musim pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga tentunya para pemimpin kami karena hari ini para ASN kami hadir semua yang tentunya amanah, kami tetap diberikan idealisme dan menjaga integritas untuk mengabdi bagi negeri khususnya untuk Kabupaten Karawang," sambung Cellica.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan program jelajah negeri anti korupsi adalah salah satu cara KPK meningkatkan kepedulian dan nilai-nilai integritas bagi seluruh lapisan masyarakat. Khususnya dalam rangka menghindari perilaku korupsi dan gratifikasi.
"Roadshow bus anti korupsi tentunya menjadi ikon upaya pendidikan anti korupsi. Bus ini telah mengunjungi puluhan kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera dan diproyeksikan akan mengunjungi seluruh pelosok Tanah Air," jelas Tanak.
Tanak mengingatkan agar masyarakat menghindari perilaku korupsi dan gratifikasi yang biasanya muncul jelang pemilu. Salah satunya, pemberian amplop atau sembako jelang pemilihan yang biasa disebut serangan fajar.
"KPK hadir mengingatkan kembali untuk menghindari pemberian maupun penerimaan 'serangan fajar', karena tradisi ini akan menghasilkan pimpinan yang hanya ingin meningkatkan kepentingan pribadi dan golongan," ujar Tanak.
"Untuk menghindari hal tersebut, perlu memutus rantai serangan fajar dengan tidak menerima amplop atau sembako karena yang dirugikan adalah masyarakat sendiri selama 5 tahun ke depan, hanya karena janji-janji," imbuhnya.
Menurut Tanak, calon pemimpin yang menggunakan politik uang akan bekerja untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja. Untuk itu, ia mengajak masyarakat menolak serangan fajar tersebut.
"Melalui kegiatan ini mari kita tingkatkan pemahaman anti korupsi yang dapat diimplementasikan dalam keseharian, termasuk bijak dalam memilih dan tidak menerima serangan fajar," tuturnya.
(akn/ega)