Petinggi Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang memenuhi panggilan tim investigasi ke Gedung Sate, Kota Bandung pada Jumat (23/6/2023). Tujuannya untuk melakukan tabayun atau klarifikasi terkait dugaan ajaran sesat di Pesantren Al-Zaytun.
Berikut 6 fakta Panji Gumilang saat memenuhi panggilan tim investigasi:
Ucapkan Shalom Alaichem
Panji Gumilang tiba di Gedung Sate, Jumat (23/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Panji mengenakan jas biru dongker dan peci hitam. Kedatangan Panji dikawal beberapa orang yang diperkirakan berasal dari Ponpes Al-Zaytun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panji Gumilang langsung memasuki Ruang Lokantara. Tidak sepatah katapun diucapkan Panji Gumilang saat ditanya puluhan awak media yang sudah menunggu kedatangannya.
Namun, Panji terdengar mengucapkan Shalom Alaichem. Hal itu disampaikan Panji usai menjawab salam dari orang-orang yang ada di luar Ruang Lokantara.
"Assalamualaikum," ucap Panji Gumilang.
"Waalaikumsalam," jawab orang-orang.
"Shalom Alaichem," tambah Panji.
Pertemuan 100 Menit
Pertemuan Panji Gumilang dengan tim investigasi yang dibentuk Pemprov Jabar dilakukan di Ruangan Manglayang. Pertemuan mereka terjadi sekitar 100 menit.
Usai keluar dari ruangan rapat Panji tidak banyak bicara. Saat awak media memberondong sejumlah pertanyaan kepada Panji, Panji Gumilang hanya melambaikan tangan.
"Semuanya sudah selesai," ujar Panji Gumilang.
Meski tak banyak berkomentar, Panji sedikit membocorkan hasil dari pertemuan dengan tim investigasi. Menurut Panji, pertemuan itu berlangsung lancar dan berakhir 'bagus'.
"Bagus, bagus," ucap Panji Gumilang.
Enggan Jawab Pertanyaan Tim Investigasi
Panji Gumilang dalam pertemuan itu enggan menjawab sejumlah pertanyaan yang dilayangkan tim investigasi.
Ketua Tim Investigasi Pemprov Jabar KH Badruzzaman M Yunus mengatakan, jika rencana tim untuk mengklarifikasi sejumlah isu terkait kontroversi yang dibuat Panji tidak membuahkan hasil. Sebab Panji belum memberikan jawaban dan meminta waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan.
"Kita telah kedatangan AS Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al-Zaytun atas undangan kami tim investigasi penyelesaian pesantren Al-Zaytun," kata Badruzzaman.
"Tadinya kami ingin mengklarifikasi apa yang beredar di masyarakat dan di media, tapi nampaknya beliau itu minta waktu kepada kami untuk mempersiapkan jawaban yang akan kami pertanyakan, beliau meminta (pertanyaan) apa yang diklarifikasi kepada beliau," lanjutnya.
Belum diketahui kapan Panji akan menjawab klarifikasi dari tim investigasi, pihaknya mempersilahkan Panji Gumilang untuk menyiapkan jawabannya.
"Kita kan klarifikasi, gabisa memaksa, beliau tidak mau ya bagaimana," ucapnya.
Tidak Ada Kesimpulan
Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menerangkan, pertemuan dengan Panji belum menghasilkan kesimpulan apapun. Dia ingin, Panji untuk segera memberikan jawaban.
"Jadi memang hasilnya hari ini pihak Al-Zaytun hanya meminta daftar pertanyaan itu untuk diberikan dan sudah disampaikan oleh tim. Soal waktu, harapan kami secepatnya bisa disampaikan kembali karena ini ditunggu oleh publik," ujarnya.
Rafani mengatakan, ada lima pertanyaan terkait isu-isu kontroversi yang dibuat Panji Gumilang. Lima pertanyaan tersebut ingin diklarifikasi oleh tim investigasi.
"Jumlah pertanyaan yang disampaikan itu ada lima tapi saya tidak bisa menyampaikan isinya tapi itu memang sensitif tapi tidak keluar dari isu yang berkembang dan buat gaduh," ungkap Rafani.
"Kalau beliau akan kembali lagi kami akan terima tapi kalau hanya mengirim jawaban juga akan diterima. Yang terpenting jawabannya," tambahnya.
Perwakilan MUI Pusat Ditolak Panji
Perwakilan MUI Pusat turut hadir dalam pertemuan antara tim investigasi dengan Panji Gumilang. Namun, Panji menolak bertemu dengan perwakilan dari MUI Pusat tersebut.
Ketua Tim Peneliti Ma'had Al-Zaytun MUI Firdaus Syam mengatakan, kehadirannya di Gedung Sate untuk turut mengatasi polemik yang ditimbulkan akibat kontroversi yang dibuat Panji Gumilang dan Al-Zaytun.
"Kami mencoba marwah dari aqidah Islamiyah, oleh karena itu kami sampaikan yang pertama kami berdiri di tempat ini memberikan apresiasi kepada Pemprov Jabar dengan adanya satgas sebagai upaya langkah-langkah dalam rangka mengatasi permasalahan ini," kata Firdaus kepada awak media.
Pihaknya menyesalkan sikap Panji yang menolak bertemu dengan tim dari MUI Pusat. Dalam pertemuan itu, Panji hanya ingin bertemu dengan tim investigasi.
"Kami dari MUI menyatakan sangat menyayangkan, menyesalkan karena Panji Gumilang tidak bersedia bertemu dengan atau menghindari MUI. Kita ketahui bahwa MUI ini adalah lembaga bukan hanya legal tapi juga kehadirannya itu diakui oleh negara," tegasnya.
Bukan Pertama Kali Menolak MUI Pusat
Firdaus mengungkapkan, bukan kali ini saja Panji Gumilang menolak bertemu dengan MUI Pusat. Bahkan beberapa hari lalu, pihaknya datang langsung ke Kabupaten Indramayu untuk mencoba bertemu dengan Panji Gumilang.
"Bahkan kemarin juga kami sudah ke Indramayu untuk bisa bertemu tapi memang tidak direspon, kami pernah mengirim surat beberapa hari yang lalu juga sampai sekarang tidak ada pertemuan untuk tabayun dan hari ini kami datang dari Jakarta juga ditolak," ungkap Firdaus.
Dalam hal ini, MUI Pusat tetap berupaya untuk hadir menyelesaikan polemik Al-Zaytun. Salah satu caranya adalah menunggu jawaban dari Panji Gumilang atas beberapa pertanyaan penting yang disampaikan tim investigasi.