Semua orang tentu membayangkan jika resepsi pernikahan adalah momen paling bahagia di sepanjang hidup seseorang. Sanak keluarga dari mulai yang dekat maupun jauh, atau bahkan teman-teman yang sudah jarang bertemu, berkumpul kembali untuk memberikan doa kepada sang mempelai supaya pernikahannya awet hingga tua.
Namun apa jadinya jika resepsi pernikahan malah menjadi ajang seseorang yang diharapkan memberikan doa itu malah tiba-tiba datang menagih utang? Itulah yang dilakukan seorang perempuan bernama Ayu Wulansari (25), warga Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya yang nekat datang ke resepsi pernikahan teman wanitanya berinisial DNA.
Ayu nekat mendatangi pernikahan DNA di Desa Pakemitan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/6/2023) dengan niat untuk menagih utang. Meski tak diundang oleh sang mempelai, ia bersama tiga rekannya tetap memaksa datang karena sudah kebingungan bagaimana cara menagih uang yang dihitungnya hingga sebesar Rp 18 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lupa, kedatangan Ayu dan ketiga rekannya juga turut diabadikan melalui rekaman video ponselnya. Ayu lantas mengunggah momen saat menagih utang ke sang mempelai hingga akhirnya video tesebut viral di media sosial.
"Iya, saya sudah kehabisan cara untuk menagih hak saya," kata Ayu saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (22/6/2023).
Wanita yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut ini mengaku datang ke pernikahan tersebut setelah mendapat informasi dari temannya yang lain. Seketika, ia langsung berpikir untuk menagih utang ke DNA karena hanya itulah cara agar bisa menemui sang mempelai perempuan
"Memang tak diundang, saya dapat info pernikahan dari teman. Akhirnya kita datang ke sana, tiga teman saya juga tujuannya sama mau menagih," kata Ayu.
Ayu lantas menjelaskan kronologi mengenai utang sang mempelai wanita yang nilai mencapi Rp 18 juta. Semuanya berawal saat Ayu mengikuti kegiatan arisan online dari DNA. Ayu lantas ikut arisan tersebut sebagai peserta yang tercatat memulainya pada 2021.
Saat awal-awal mengikuti arisan online, pembayarannya selalu lancar dan tepat waktu. Hingga di tahun 2022, Ayu memutuskan untuk ikut member slot arisan dengan jumlah yang banyak. Namun tanpa ia duga, Juli 2022 sang mempelai yang didatangi itu malah mengentikan kegiatan arisan.
Ayu meradang. Simak di halaman selanjutnya.
"Saya pikir admin harus tanggung jawab, termasuk ketika ada member lain macet harus tanggung jawab," kata Ayu.
Semenjak arisan itu macet, Ayu sudah berkali-kali menagih uang yang telah disetorkannya kepada DNA. Namun hasilnya, Ayu selalu menemui kegagalan. Hal serupa menurutnya juga terjadi pada member arisan lain.
"Akhirnya dapat info pernikahan, saya pikir pasti dia ada di sana. Jadi alasan kita nagih di acara perkawinan karena sudah menagih tapi tidak ada jawaban. Banyak alasan gitu, datang ke orang tuanya malah diomelin. Kita udah kehabisan cara," kata Ayu.
Kini setelah video tersebut beredar luas, Ayu mengaku belum mendapatkan respons dari pihak pengantin perempuan inisial DNA tersebut. Tapi dia masih berharap yang bersangkutan beritikad baik menyelesaikan masalah ini.
"Tak ada respons. Ya harapan aku semoga kejadian ini tidak menimpa ke orang lain, juga jadi pembelajaran. Dan yang paling penting aku pengen uang aku, hak aku bisa kembali lagi," kata Ayu.
Menutup perbincangannya, Ayu mengaku begitu mengenal sang mempelai wanita. Dia menurutnya masih tetangga kampung dan merupakan adik kelas saat sekolah di SMP. "Ya kenal, rumah kita dekat. Dia adik kelas saya waktu SMP, dulu dia juga sempat kuliah," tuturnya.
Kepolisian pun ikut menanggapi video viral tersebut. Kapolsek Ciawi Kompol Karyaman mengatakan sejauh ini pihaknya sedang mengumpulkan informasi duduk perkara terkait video yang akhirnya menyebar di media sosial ini.
"Sedang kami tindaklanjuti, sedang ditelusuri informasinya. Kami libatkan Bhabinkamtibmas dan Polisi RW," kata Karyaman, Kamis (22/6/2023).
Dia mengaku, tengah mengupayakan mediasi atas permasalahan itu. Namun jika ditemukan ada indikasi tindak pidana maka akan diproses sesuai hukum.
"Sekarang kan belum jelas informasinya, sedang diselidiki dulu. Kalau bisa mediasi ya kita mediasi. Kalau ada unsur pidana tentu akan ditindaklanjuti juga," kata Karyaman.
Karyaman juga mengatakan sejauh ini belum ada laporan resmi yang diterima Polsek Ciawi berkaitan dengan masalah itu. "Belum ada laporan, kalau ada tentu sudah kami tindaklanjuti," pungkasnya.