Puasa Dzulhijjah menjadi salah satu ibadah sunnah yang bisa diamalkan seorang Muslim dalam menyambut bulan Dzulhijjah. Lalu kapan jadwal puasa Dzulhijjah 2023? Simak penjelasannya.
Puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah yang dilakukan selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah di luar 10 Dzulhijjah atau saat Idul Adha. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat Muslim yang dikabarkan oleh Abu Sa'id Al Khudri RA. Ia berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR Muslim)
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023
Terdapat perbedaan penetapan 1 Dzulhijjah 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut penjelasannya.
Puasa Dzulhijjah 2023 Versi Pemerintah
Kementerian Agama RI telah menetapkan 10 Dzulhijjah 1444 H atau Idul Adha jatuh pada 29 Juni 2023. Hal tersebut berdasarkan sidang isbat yang digelar, Minggu (18/6/2023).
Berdasarkan hasil sidang isbat artinya pemerintah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada 20 Juni 2023. Berikut jadwal puasa Dzulhijjah 2023 versi pemerintah.
- 20-26 Juni 2023: Puasa 1-7 Zulhijah 1444 H
- 27 Juni 2023: Puasa di hari Tarwiyah 1444 H
- 28 Juni 2023: Puasa Arafah 1444 H
Puasa Dzulhijjah Versi Muhammadiyah
PP Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan awal bulan Dzulhijjah 1444 H/2023 M jatuh pada Senin 19 Juni 2023. Hal tersebut berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444 H.
Dengan demikian, jadwal puasa Dzulhijjah 2023 menurut penetapan PP Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
- 19-25 Juni 2023: Puasa pada tanggal 1-7 Dzulhijjah 1444 H
- 26 Juni 2023: Puasa Tarwiyah 1444 H
- 27 Juni 2023: Puasa Arafah 1444 H
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah
Sebelum melaksanakan puasa Dzulhijjah, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca niat. Dilansir detikHikmah, niat pausa Dzulhijjah dapat dilafalkan saat malam hari usai terbenamnya Matahari.
1. Niat Puasa Dzulhijjah (Tanggal 1-7 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Hari Tarwiyah (Tanggal 8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
3. Niat Puasa Arafah (Tanggal 9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Terdapat sejumlah keutamaan bagi seorang Muslim yang mengamalkan puasa Dzulhujjah. Berikut beberapa keutamaan puasa Dzulhijjah.
Dilansir detikHikmah yang mengutip Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali, sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah adalah hari amal sholeh yang sangat dicintai Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA yang berbunyi sebagai berikut.
"Tidak ada hari yang amal sholeh, lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).' Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan Sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?' Beliau bersabda, 'Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)'." (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah juga disebutkan dalam hadits lainnya, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud).