Aksi bang jago di Kabupaten Cianjur ini benar-benar keterlaluan, mereka melakukan kekerasan dan perundungan terhadap sejumlah pelajar SMP.
Sederet fakta terungkap usai para pelaku tertangkap, berikut sejumlah fakta-fakta yang dirangkum detikJabar sejauh ini dari kejadian tersebut.
1. Video Aksi Kekerasan-Perundungan Viral di Medsos
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video aksi perundungan pelajar yang diduga dilakukan di salah satu komplek vila di Kawasan Cipanas itu viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 38 detik itu, tampak beberapa siswa SMP disuruh oleh seseorang yang merekam video untuk mulai bersujud kepada pelajar lain yang ada di depannya.
Satu per satu korban bersujud dan mencium kaki para pelaku yang duduk.
Namun saat hendak mencium pelaku terakhir, para korban malah mendapat tindak kekerasan dimana pelaku menendang bagian wajah, kepala, hingga badan korban. Sambil meringis menahan sakit, korban kembali duduk di tepi rumah di lokasi kejadian.
2. Korban Dicegat Saat Hendak Bermain ke Puncak
Ujang (bukan nama sebenarnya), saudara dari salah satu korban, mengatakan kejadian itu bermula ketika rombongan siswa dari SMP Almansyuriah hendak pergi main ke Puncak, Rabu (14/6/2023) lalu.
Kemudian sekelompok pelajar tiba-tiba mencegat rombongan korban di kawasan Cipanas.
"Sodara saya dan teman-temannya langsung dicegat dan dikejar oleh para pelaku. Bahkan ada juga yang sampai dibacok senjata tajam. Sebagian berhasil kabur dan sebagian lagi berhasil ditangkap para pelaku," ucap dia, Sabtu (17/6/2023).
Korban yang berhasil selamat langsung menghubungi keluarganya untuk dijemput. "Saya dapat kontak dari sodara saya yang berhasil kabur dari kejaran para pelaku. Saat saya temui, katanya beberapa temannya ditangkap dan dibawa, tapi tidak tahu kemana," kata dia.
3. Korban Dibawa ke Villa
Setelah viral di media sosial, lanjut dia, diketahui jika ternyata korban dibawa ke vila dan mendapatkan tindakan keji dari para pelaku.
"Sebelumnya tidak tahu nasib teman dari saudara saya. Ternyata mereka sampai diperlakukan seperti itu oleh pelaku," ungkapnya.
Dia menyebut para pelaku diduga merupakan pelajar dari sekolah lain di daerah Cipanas. Sedangkan satu pelaku yang melakukan tindak kekerasan diduga sudah dewasa.
"Saya sempat tanya-tanya ke saudara saya. Yang pake seragam itu dari sekolah lain. Kalau yang pakai jaket sepertinya sudah dewasa," kata dia.
"Saya berharap para pelaku segera ditangkap," tegasnya.
4. Polisi Melakukan Penyelidikan
Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan personel untuk melakukan penyelidikan terkait tindak perundungan dan kekerasan tersebut.
"Sedang diselidiki. Kami masih identifikasi para pelaku. Secepatnya kami amankan para pelaku tersebut," pungkasnya.
5. Satu Korban Dibacok di Kaki
Belasan korban sempat berlarian usai dicegat para pelaku saat tengah dalam perjalanan bermain ke Puncak, mereka berniat menghindari para pelaku. Salah satu korban bahkan sempat terkena bacok oleh pelaku di bagian kaki.
"Saudara saya jadi salah satu korban. Tapi berhasil kabur. Ada yang kena bacok juga di bagian kaki, tapi berhasil selamat juga bersama saudara saya," ujar Ujang (bukan nama sebenarnya) keluarga korban, Sabtu (17/6/2023).
6. Dipaksa Sujud - Cium Kaki
Beberapa siswa berhasil tertangkap oleh pelaku dan dibawa menuju salah satu vila di kawasan Cipanas.
Di lokasi tersebut, para korban dipaksa untuk bersujud seraya mencium kaki para pelaku. Tidak hanya itu, korban juga ditendang di bagian kepala hingga badan oleh salah satu pelaku yang diduga sudah berusia dewasa.
"Karena takut para korban menuruti mencium kaki pelaku. Apalagi salah satu pelaku juga sudah dewasa, bukan pelajar SMP," ucap Ujang (bukan nama sebenarnya).
Menurut dia, para pelaku diduga merupakan siswa dari SMP di wilayah Cipanas. "Informasinya pelaku dari sekolah lain. Tapi belum tahu dari sekolah mananya," kata dia.
7. Polisi Berhasil Identifikasi Para Pelaku
Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, mengatakan para pelaku sudah berhasil diidentifikasi dan tengah dikejar oleh petugas.
"Sudah diketahui identitasnya. Anggota sedang mengamankan para pelaku. Untuk motifnya nanti kami gali usai seluruh pelaku diamankan dan diperiksa," kata Hima.
8. 7 Pelaku Ditangkap
Tujuh orang pelaku perundungan dan penganiayaan siswa SMP di Cianjur berhasil diringkus. Salah satu pelaku merupakan otak dari aksi ternyata sudah berusia dewasa.
Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, mengatakan usai mendapatkan laporan adanya aksi perundungan dan penganiayaan melalui video yang beredar pada Jumat (16/7/2023) malam, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Usai mendapatkan identitas para pelaku, anggota Polsek Pacet kemudian mengamankan pelaku di rumahnya masing-masing.
"Siang tadi kami berhasil mengamankan tujuh orang pelaku, yakni pelaku inisial AJ (22), kemudian enam pelaku lainnya yang masih anak-anak berinisial RJ, PN, ARY, DR, AS, dan MPA," ujar dia saat ditemui di Mapolsek Pacet, Sabtu (17/6/2023).
9. Otak Pelaku Inisial AJ
Kapolsek Pacet AKP Hima Rawalasi, menyebut otak pelaku tersebut ialah AJ yang merupakan pimpinan dari kelompok pelajar yang melakukan perundingan terhadap korban.
"AJ ini otak pelakunya yang mengajak pelaku lain untuk melakukan tindak perundungan dan kekerasan terhadap korban yang merupakan siswa dari sekolah lain," ungkapnya.
10. Ancaman Pidana Mengintai Pelaku
Atas perbuatannya ketujuh pelaku dijerat dengan pasal 76 c juncto pasal 80 ayat 1 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
"Pelaku terancam hukuman pidana kurungan penjara selama 3 tahun enam bulan," pungkasnya.
(sya/yum)