Kasus sapi yang terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Jawa Barat semakin banyak ditemukan. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar mencatat ada ribuan kasus LSD yang ditemukan jelang hari raya Idul Adha.
Kabid Kesehatan Hewan DKPP Jabar Supriyanto mengungkapkan data yang dimiliki saat ini, ada sekitar 6 ribuan kasus sapi yang terpapar penyakit LSD yang ditemukan di seluruh daerah di Jabar.
"Kumulatif data terakhir kita masih ada sekitar 6.000-an (kasus LSD) di Jabar," kata Supriyanto saat dihubungi, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, banyaknya sapi yang terpapar LSD disebabkan karena meningkatnya permintaan sapi jelang Idul Adha. Hal itu kemudian berdampak pada makin banyaknya sapi yang didatangkan dari luar Jawa Barat.
"Karena sekarang lagi banyak yang masuk dari luar Jabar. Jadi sekarang itu sedang banyak pesanan untuk kebutuhan hewan kurban. Nah itu banyak ditemukan yang kaya gitu (LSD)," jelasnya.
Menurutnya saat ini petugas pemeriksa hewan sudah turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi hewan-hewan kurban. Seperti salah satunya di Kabupaten Bandung Barat yang ditemukan sebanyak 18 ekor sapi terpapar LSD.
Selain tim pemeriksa hewan, DKPP Jabar juga telah mendistribusikan 90 ribu dosis vaksin LSD ke 27 kabupaten/kota. Supriyanto menuturkan jika secara kesehatan, penyakit LSD tidak menular kepada manusia dan tidak berbahaya bagi sapi itu sendiri.
"Jadi tidak perlu khawatir karena ini tidak akan menular ke manusia, hanya jijik saja dilihatnya. Dan itu juga tidak menimbulkan kematian pada hewan ternak. Dan bisa disembuhkan," ujarnya.
"Temen-temen petugas sudah paham apa yang harus dilakukan jika timbul gejala-gejala LSD. Bahkan dalam jangka waktu singkat juga temen-temen sudah bisa mengendalikan itu sepenjang (LSD) tidak terlalu parah," tandasnya.
(bba/yum)