Pengembalian Dana Konser Fosfen, 7 Bulan Tanpa Kepastian

Pengembalian Dana Konser Fosfen, 7 Bulan Tanpa Kepastian

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 13 Jun 2023 18:15 WIB
Postingan Band Seringai terkait batal manggung di Fosfen Music Festival Bandung.
Postingan Band Seringai terkait batal manggung di Fosfen Music Festival Bandung. (Foto: Istimewa/Instagram Seringai)
Bandung -

Sebuah gelaran acara konser 'Fosfen Festival 'seharusnya berlangsung di Kota Bandung pada tanggal 12-13 November 2022 di Laswi Heritage Kota Bandung mendadak batal. Pertunjukkan yang menghadirkan lebih dari 33 musisi ibu kota itu dibatalkan secara sepihak.

Di hari H, satu persatu musisi mulai mengabarkan pembatalan konser tersebut. Hingga kini tak ada kepastian pengembalian dana para penonton dan pedagang atau tenant. Terhitung tujuh bulan sudah mereka tak lagi mendengar pertanda baik dari kasus ini.

Fitri, salah satu penonton mengungkapkan kekecewaannya. Ia telah membeli dua tiket untuk dua hari senilai Rp250.000, yang mana akumulasinya Rp500.000. Sayang, uang tersebut jadi tak berarti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak punya banyak harapan, ia menceritakan keluh kesahnya pada tim detikJabar dan berharap agar uangnya bisa kembali.

"Satu minggu setelah kejadian akhirnya mereka menjanjikan refund untuk dua pihak, pihak tenant dan penonton. Pihak penonton bisa meminta refund melalui link di bio instagram mereka," kata Fitri dengan menggebu-gebu.

ADVERTISEMENT

Ia dan temannya pun mengisi formulir yang ada. Janji pihak Fosfen, uang akan kembali maksimal 90 hari lamanya.

Kurang lebih jika diakumulasikan Rp250.000 yang telah dibayarkan 250 orang, ada Rp62 juta lebih yang harus diganti. Akumulasi kerugian ini belum termasuk penonton yang belum join ke grup perpesanan tersebut, yang diperkirakan masih ada belasan ribu.

"Rekening semua saya cek, tanya ke grup penonton yang kurang lebih ada 250 anggota. Itu baru jumlah grup lho, kenyataannya ada belasan ribu tiket yang terjual. Intinya yang di grup itu juga pada ajukan pertanyaan yang sama, ternyata semua belum ditransfer sama pihak Tropical EO," tambahnya.

Bukan hanya para penonton yang tak kunjung mendapatkan uangnya kembali. Pihak tenant yang sudah mengharapkan agar bisa berjualan di konser tersebut, juga dibuat geram.

Adit, salah satu pedagang jajanan, mengaku rugi sebesar Rp5 juta. Masih ada puluhan tenant lainnya yang telah memberikan dana beragam, mulai dari Rp5 juta hingga 10 juta.

"Kami sudah lapor ke Polsek, kemudian ada perjanjian di atas materai kalau hutang akan dicicil, semua sudah dibalikin tapi baru satu juta. Itu kejadiannya kan bulan November ya, ada kesepakatan bahwa tanggal 14 Desember lunas, tapi dia ngeluarin surat pernyataan di grup tenant bahwa belum bisa memenuhi sisa yang membayar sisa uang. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar tidak ada informasi sama sekali," ujar Adit pada detikJabar belum lama ini.

Ia menyebut tiga nama berinisial E, M, dan Z. Mereka adalah tiga orang penanggung jawab dari Tropical Event Organizer yang menjadi penyelenggara Fosfen Festival.

Ketiganya masuk dalam grup tenant. Namun tak ada respon apapun dari ketiganya sebagai bentuk tanggung jawab.

Para korban dari pihak tenant pun sudah melakukan segala cara mulai dari memberikan perwakilan, menyetujui perjanjian, mendatangi rumah mertua E, melaporkan ke polisi, namun ternyata hingga kini tak membuahkan hasil.

"Kemarin sempat kita menanyakan kepada pihak polisi soal kelanjutannya, mereka jawab karena ada surat perjanjian bahwa E bakal balikin uang ke kita dengan dicicil, kesepakatan seperti itu jatuhnya perdata bukan pidana, jadi mereka nggak bisa bantu," ucapnya.

"Kita kan orang awam ya, kita nggak tahu kalau tentang itu. Kita tanya ke polisi terus apa yang bisa kita lakukan kalo gitu? Katanya ke pengadilan aja, caranya coba cari di Google aja, gitu. Bahkan katanya E ini udah ke Kupang, waktu kami ke polisi malah dibilang cari aja ke Kupang gitu kan jawabannya seperti tidak serius ya," tambah Adit.

Kekecewaan dan amarah tak terbendung ada di benak para tenant. Bahkan, salah satu pedagang ada yang rela menjual motor sebagai modal berjualan di Fosfen Festival.

"Iya saya sampai jual motor karena tahu dari Instagram tergiur tiketnya sudah sold out sampai 18 ribu. Rp15 juta jadi modal pertama jualan, event pertama kali juga jual chicken steak, rice bowl, gitu. Sewa tenant Rp5 juta, saya rugi kurang lebih 20 juta. Sakit hati banget waktu itu pulang, ayam 100gr mentah pada busuk dan harus dibuangin," kenang Jihan, salah satu pedagang Selasa (13/6/2023).

Jika dihitung, kerugian 60 tenant kurang lebih mencapai Rp350 juta rupiah. Belum dengan kerugian ribuan penonton yang tak kunjung dapat kepastian.

"Semoga pelaku cepat ditangkap, aku sebetulnya cuma menyayangkan karena sampai harus jual motor dan suami aku nuntut pokoknya harus balik, yang pasti ditangkap dulu biar dia nggak melakukan hal itu lagi," harap Jihan.




(aau/tey)


Hide Ads