Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani direncanakan bakal menggelar pertemuan dalam waktu dekat ini. Beragam respon muncul jelang pertemuan keduanya.
Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa mengatakan, pertemuan AHY dan Puan adalah pertemuan biasa selayaknya partai politik pada umumnya. Menurutnya pertemuan itu adalah untuk menjalin silaturahmi.
"Yang namanya pertemuan, komunikasi politik, silaturahmi itu biasa. Semua partai punya komitmen bagaimana Pemilu 2024 berjalan baik dengan kondusif. Maka upaya parpol untuk membangun komunikasi dan silaturahmi lewat berbagai pertemuan itu positif, termasuk apa yang akan dilakukan PDIP dengan Demokrat, kita sambut positif," kata Saan di Bandung, Selasa (13/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saan mengungkapkan, Partai Nasdem menyambut baik rencana pertemuan AHY dan Puan nanti dengan tujuan untuk mencairkan suasana jelang Pemilu pada Februari 2024 mendatang.
Namun Saan menegaskan, pihak-pihak yang melakukan pertemuan nanti harus saling menghormati. Sebab, Demokrat maupun PDIP sudah memilih sikap dan pilihan masing-masing, terkait dengan Pilpres.
"Karena Demokrat sudah punya sikap dan pilihan politik, PDIP juga punya sikap dan itu berbeda, maka penting ditegakkan namanya etika untuk saling menghormati, menghargai terhadap sikap dan pilihan politik masing-masing," tegasnya.
"Jangan saling mengganggu apalagi ini pendaftaran calon presiden tinggal berapa bulan, Oktober, maka saling menghormati itu jadi penting dan menjaga perasaan partai itu penting," jelasnya menambahkan.
Saan juga menuturkan, jelang pertemuan AHY-Puan, koalisi Persatuan dan Perubahan yang berisi Nasdem, Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden saat ini dalam kondisi yang sangat solid. Karena itu, dia ingin agar tidak ada pihak yang mengganggu kesolidan koalisi tersebut.
"Kita pun berharap apa yang dilakukan inisiatif PDIP ketemu dengan Demokrat itu tidak punya agenda politik selain sama-sama mencairkan hubungan dan menjaga agar pemilu damai, bukan dalam rangka untuk mengganggu keutuhan dan kesolidan koalisi persatuan dan perubahan Nasdem, Demokrat dan PKS," ujar Saan.
Namun saat disinggung kemungkinan PDIP memilih AHY sebagai wakil presiden Ganjar Pranowo, Saan mengatakan hal itu menjadi hak dari PDIP dan Demokrat. Tapi jika itu terjadi, dia memastikan Nasdem dan PKS bakal mencari mitra baru untuk tetap mengusung Anies.
"Itu hak PDIP dan mas AHY, ya kita serahkan saja. Jadi kalau PDIP akhirnya memutuskan AHY jadi cawapres ya bagus aja, silahkan saja berarti Nasdem, PKS berpikir ulang untuk mencari mitra koalisi baru agar capres yang sudah dideklarasikan Anies Baswedan tetap bisa maju," tandasnya.
Displaying 20230613_124318.jpg.