Wanita Berjanggut Sejak ABG: Awalnya Stres, Kini Bangga

Kabar Internasional

Wanita Berjanggut Sejak ABG: Awalnya Stres, Kini Bangga

Tim detikHealth - detikJabar
Senin, 12 Jun 2023 23:00 WIB
Sad woman in dark room. Depression and anxiety disorder concept
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/klebercordeiro)
Jakarta -

Apa jadinya jika wanita memiliki janggut, apalagi jika dialami sejak ABG? Mayoritas biasanya akan malu.

Hal ini dialami seorang wanita di Ontario, Kanada. bernama Gennevieve Vaillancourt (39). Sejak dia berusia 14 tahun, ramut mulai tumbuh di wajahnya.

Dikutip dari detikHealth, awalnya berupa yang tumbuh berupa cambang tebal dan kumis sebelum akhirnya berubah menjadi janggut lebat. Dia merasa sangat bingung dan malu karena rambutnya tidak berhenti tumbuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya selalu anak-anak dengan rambut tubuh lebih tebal dari yang lain, dan rambut wajah saya mulai tumbuh sekitar usia 14 atau 15 tahun," kata Vaillancourt, dikutip dari detikHealth dari NY Post belum lama ini.

"Saya mencoba segala daya saya untuk menyembunyikan rambut dan apa yang terjadi pada tubuh saya, yang menyebabkan banyak stres dan kecemasan bagi saya selama bertahun-tahun," lanjutnya lagi.

ADVERTISEMENT

Selain tumbuh rambut di wajahnya, Vaillancourt menyadari bahwa dirinya belum mendapatkan menstruasi pertamanya seperti layaknya gadis pada umumnya di usia 18 tahun. Temuan ini membuat remaja yang sudah diliputi kecemasan itu untuk semakin mengisolasi dirinya dari orang lain.

"Setelah itu, saya mungkin mengalami satu atau dua siklus secara alami dalam setahun, dengan beberapa tahun tidak mengalami sama sekali," kata Vaillancourt.

Ternyata setelah dicek, dokter menyebut Vaillancourt mengidap hirsutisme dan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Menurut Cleveland Clinic, PCOS adalah kondisi umum di kalangan wanita yang mempengaruhi hormon mereka dan dapat terjadi kapan saja setelah pubertas.

"Selain hirsutisme (wanita yang mengalami pertumbuhan rambut berlebih di area yang umumnya tumbuh pada pria), gejala yang saya alami adalah kenaikan berat badan, resistensi insulin, perubahan suasana hati, penipisan rambut, dan sulit hamil," sambungnya.

"Hal paling menyakitkan yang pernah saya dengar sebenarnya tentang PCOS saya; ketika saya pertama kali didiagnosis, dokter memberitahu saya bahwa saya mungkin tidak akan bisa mengandung anak," kata Vaillancourt.

Meski sempat didiagnosis PCOS, Vaillancourt kemudian membuktikan dokter salah setelah dia dan mantan pasangannya Marty Robitaille (49) melahirkan bayi laki-laki pada 2019.

Dirinya juga belajar bagaimana mengelola kondisi dengan baik, seperti mengurangi stres dan berfokus pada kesehatan mental. Menurutnya, mencintai diri sendiri (self love) dan pola pikir yang positif membantunya hidup berdampingan dengan PCOS dan hirsutisme.

"Jika saya bisa melakukannya, Anda juga bisa," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Kisah Wanita Berjanggut Lebat Sejak Usia 14 Tahun, Ternyata Idap Penyakit Ini

(orb/orb)


Hide Ads