Saat Gunung Atlantis di Dasar Laut Dibor, Bagaimana Hasilnya?

Kabar Internasional

Saat Gunung Atlantis di Dasar Laut Dibor, Bagaimana Hasilnya?

Tim detikInet - detikJabar
Minggu, 11 Jun 2023 01:00 WIB
Gunung Atlantis
Gunung Atlantis (Foto: Scitechdaily)
Jakarta -

Ilmuwan berhasil mengebor gunung bawah dan mengambil bagian mantel Bumi. Hal ini merupakan kali pertama di dunia.

Mengutip dari detikInet, ilmuwan mengebor Atlantis Massif atau Gunung Atlantis, sebuah gunung yang berlokasi di dalam laut Atlantik Utara. Pengeboran dilakukan dari kapal bernama Joides Resolution.

Ahli geologi mampu membuat lubang sedalam 1.267 meter ke dalam gunung. Kemudian, mengekstraksi sampel batuan serpentinit dalam jumlah yang disebut mengejutkan dari interior Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini bukan pengeboran terdalam yang pernah dilakukan ke dasar laut dan secara teknis juga tak menggali ke dalam mantel bumi. Para peneliti memanfaatkan 'jendela tektonik', area di mana batuan mantel didorong di atas tempat biasanya. Mereka mengebornya dan mengekstrak materialnya.

"Di Bumi, batuan mantel biasanya sangat sulit diakses. Atlantis Massif menawarkan keuntungan langka untuk memperoleh akses ke sana, karena terdiri dari batuan mantel yang dibawa lebih dekat ke permukaan," tulis peneliti di blog, dikutip detikInet dari Live Science, Jumat (9/6/2023).

ADVERTISEMENT

Ilmuwan mencoba mengambil lapisan mantel Bumi sejak 1961. Waktu itu para ilmuwan di Proyek Mohole mengebor di Samudera Pasifik untuk mencapai diskontinuitas Mohorovicic, area di mana kerak bumi membuka jalan menuju mantel. Sayang, bor proyek hanya mencapai 183 m di bawah dasar laut sebelum tenggelam. Sejumlah upaya pengeboran laut berikutnya juga gagal.

Misi itu bertujuan mempelajari bongkahan mantel bumi sebagai petunjuk berbagai proses seperti vulkanisme dan medan magnet. Adapun para ahli geologi International Ocean Discovery Program dalam misi ini sebenarnya tak bertujuan mengekstraksi inti mantel, tapi meneliti asal usul kehidupan di Bumi.

Batuan massif mengandung olivin yang bereaksi dengan air, yang disebut serpentinisasi untuk menghasilkan hidrogen, sumber makanan penting bagi mikroba. Ketika mereka mengebor patahan horisontal di dasar laut, ilmuwan mampu mengekstraksi inti batuan mantel.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(sud/dir)


Hide Ads